BADAN Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) RI menolak laporan Perkumpulan Indonesia untuk Buruh Migran Berdaulat Migrant Care kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI dan Panitia Penyelenggara Pemilihan Luar Negeri (PPLN) New York terkait data ganda pemilih di sana yang mencapai 374 orang.
Hal itu disampaikan Koordinator Staf Pengelolaan Data dan Publikasi Migran Care Trisna Dwi Yuni Aresta di Kantor Bawaslu RI, Jakarta, Kamis (1/2). Laporan itu dibuat Migrant Care pada Jumat (26/1) lalu.
"Bahwa pelaporan kami, DPT LN (Daftar Pemilih Tetap Luar Negeri) New York dinyatakan tidak teregistrasi karena alasan yang juga tidak diungkapkan dalam surat tersebut," terang Trisna.
Berdasarkan penjelasan Bawaslu, Trisna mengungkap laporan pihaknya dinilai belum memenuhi syarat materiel.
Padahal, Migrant Care merasa kelengkapan materiel pada laporan tersebut sudah lengkap.
Perebut Tunangan Orang Dibalik Perselingkuhan Mahalini Terungkap!
Herbeauty
Menurut Bawaslu, laporan Migrant Care sudah ditindaklanjuti oleh Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) dan Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) New York.
Pada Rabu (31/1) lalu, Ketua PPLN New York mengungkap pihaknya telah menemukan data ganda dalam DPT LN New York sebanyak 198 nama dari total 11.141 DPT LN di sana. Itu setara dengan 1,7% data ganda.
"Tentu jumlah ini (198 data ganda) jauh dari apa yang kami temukan sebanyak 374," kata Trisna.
Dalam menyikapi hal tersebut, Migrant Care menyayangkan minimnya sanksi yang diberikan Panwaslu sebagai perpanjangan tugas Bawaslu di luar negeri.
Selain di New York, Panwaslu juga tidak memberikan sanksi berarti bagi PPLN Taipei yang sempat mendistribusikan surat suara di luar jadwal kepada pemilih.
Migrant Care Terus Pantau Pemilu di Luar Negeri
Pada kesempatan yang sama, Direktur Eksekutif Migrant Care Wahyu Susilo mengumumkan pihaknya bakal memantau jalannya Pemilu RI 2024 di beberapa lokasi, yaitu Malaysia, Singapura, Hong Kong, dan Taiwan.
Pemilu RI di Malaysia dan Singapura digelar lebih awal dibanding di dalam negeri, yaitu 11 Februari 2024.
Adapun Pemilu RI di Hong Kong digelar pada 13 Februari 2024, sedangkan di Taiwan digelar pada 14 Februari 2024, sama dengan di dalam negeri.
Selain di luar negeri, pemantauan di daerah perbatasan juga bakal dilakukan Migrant Care.
"Kami akan melakukan pemantauan dan pengawasan mobilitas orang di perbatasan karena ini untuk mencegah adanya mobilisasi pemilih, ini kami lakukan di Batam dan di Nunukan," tandas Wahyu.