AHY dan PSI Menunjukkan Usia Tidak Berhubungan dengan Kualitas Politikus

 

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono yang kini menjabat Menteri Agraria dan Tata Ruang atau Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) dan Partai Solidaritasi Indonesia (PSIP) menunjukkan usia tidak berhubungan dengan kualitas politikus.

Pasalnya PSI yang merupakan partai anak muda mendukung politisi tua seperti capres nomor urut dua Prabowo Subianto, sedangkan AHY mempunyai gaya politisi tua meskipun masih berusia muda.

"Usia tidak ada hubungannya dengan kualitas politikus, PSI partai usia muda tapi dukung politisi tua, AHY masih muda, gayanya sudah seperti politisi tua," ucap pegiat media sosial Lukman Simandjuntak.

Gaya AHY seperti politisi tua terlihat dari caranya mengkritik pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), yang sebelumnya menyebut pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) terlalu dipaksakan, kini setelah masuk kabinet mengaku terpukau dengan proyek tersebut.

"Loe gak kasi jabatan gue kritik, loe kasi jabatan gue dukung. Lupa kalau janji awal IKN gak pakai APBN, dan sekarang dimana-mana rakyat antri beras," ujar Lukman, dikutip populis.id dari akun X pribadinya, Kamis (29/2).

Sebelumnya, Menteri Agraria dan Tata Ruang atau Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengaku kesan pertama melihat Ibu Kota Nusantara (IKN) adalah terpukau.

AHY mengatakan IKN merupakan mimpi besar Presiden Jokowi agar Indonesia bisa mempunyai pusat pemerintahan baru sekaligus pusat kemajuan bangsa di masa mendatang.

"Kesan pertamanya saya terpukau dengan apa yang menjadi mimpi besar Presiden Jokowi dan kita semua, untuk menghadirkan sebuah pusat pemerintahan yang juga ke depannya menjadi pusat kemajuan bangsa," kata AHY di IKN, Kaltim, Rabu (28/2), dikutip dari CNN Indonesia.

Lebih lanjut, Ketua Umum Partai Demokrat itu menegaskan kementerian yang dipimpinnya akan terus mengawal pembangunan IKN dan terus berkoodinadi dengan Badan Otorita IKN.

"Ada 9 RDTR (Rencana Detil Tata Ruang) yang juga sudah dituntaskan. Kemudian ada 21 paket pengadaan tanah, 10 sudah tuntas dan 2 sedang proses delivery. Sedangkan yang 11 itu pun masih tersisa. Tetapi sudah sekitar 80 persen sudah tuntas juga, masih tersisa memang ada 20 persen yang perlu dikawal dengan baik" ucapnya.

Sumber Berita / Artikel Asli : populis