Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Gibran, Nusron Wahid, menanggapi pernyataan Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, yang menyebut Gibran Rakabuming Raka semakin terpengaruh Prabowo dan jauh dari Jokowi.
Menurutnya, analisa itu mengada-ada dan mencoba membenturkan Prabowo dan Jokowi.
“Nggak usah mengada-ada, membenturkan, seolah-olah menjadikan Pak Prabowo dan Pak Jokowi dua kutub berbeda. Padahal dua tokoh itu lambang persatuan kita saat ini, rekonsiliasi bangsa kita, sebagian kalangan tak menginginkan itu,” jelas Nusron Wahid, di Jakarta, Senin (22/01).
Yang perlu digarisbawahi, kata Nusron lewat pesan tertulis, adalah nasionalisme ekonomi Cawapres Gibran Rakabuming Raka, yang merupakan nilai yang dimiliki Jokowi dan Prabowo.
“Mungkin semua tercengang dengan kemampuan Mas Gibran yang detail dan pro nasionalisme. Keberpihakan pada hilirisasi nikel untuk kepentingan energi membuktikan bahwa pikirannya jauh ke depan, tidak mau jual bahan baku secara murah, sehingga mampu membuat Indonesia bangkit sebagai negara industri yang kuat.” urainya.
“Kalau mau disebut pengaruh, sikap nasionalisme ekonomi Mas Gibran itu nilai yang sama dengan yang dimiliki Pak Jokowi dan Pak Prabowo,” katanya lagi.
Terkait sikap Gibran yang disebut emosional oleh Hasto, Nusron menganggap hal itu sebagai dinamika diskusi anak muda.
“Mas Hasto kok kayak bukan anak muda Jawa saja. Biasalah kalau diskusi, kan sering guyon. Mas Imin juga banyak guyon dan nyindir, kita biasa saja kok,” jelasnya.
“Wong saling sindir dengan penuh guyon kan biasa dalam debat, yang penting tidak menyerang pribadi, itu saja.” pungkas Nusron.
Sebelumnya, usai debat Cawapres, Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, menilai Gibran mulai terpengaruh emosional dari Prabowo Subianto. Dan Hasto menyebut Gibran semakin jauh dari Presiden Joko Widodo.
"Sayang sekali tadi ada yang dicederai oleh apa yang membuat kami kaget, karena Mas Gibran ternyata sudah jauh berubah, banyak terpengaruh hal-hal emosional dari Pak Prabowo, sehingga semakin jauh dari Pak Jokowi," kata Hasto di JCC, Jakarta Pusat, Minggu (21/1).