Menko Polhukam sekaligus Cawapres nomor urut 3, Mahfud MD masih menjadi pembicaraan publik setelah ramainya di media sosial tentang pernyataan Ibu melahirkan anak yang akhlaknya buruk.
Namun, Mahfud MD telah melakukan klarifikasi atas pelintiran di media sosial tentang hal tersebut.
Mahfud menjelaskan bahwa yang berdosa adalah kita (pemerintah) bila membiarkan seorang ibu yang tak memiliki pekerjaan yang layak.
Sehingga tidak dapat mendidik anak dengan baik, bukan berarti ibunya yang berdosa.
Oleh sebab itu, Mahfud berpendapat bahwa ibu-ibu perlu mendapatkan pekerjaan yang kayak dengan diberikan lapangan kerja dengan upah yang memadai agar dapat menumbuhkembangkan generasi yang terdidik.
“Oleh sebab itu, saya katakan ibu-ibu itu harus diberi pekerjaan yang layak, jangan sampai kerja pagi pulang sore. Upahnya tidak layak, tidak dilindungi oleh negara, sehingga anaknya sesudah dilahirkan dibiarkan tidak dididik,” ungkap Mahfud sambil meminta wartawan untuk melihat video asli dari kegiatan yang terlaksana di Bandar Lampung tersebut.
Setelah adanya pernyataan tersebut, Mahfud pun memberikan penjelasan klarifikasinya melalui cuitan pada akun X (Twitter).
Kini, Cawapres asal Madura ini kembali menuliskan cuitan di akun media sosial X miliknya, @mohmahfudmd.
Dalam cuitan tersebut, Mahfud MD menyinggung mengenai orang-orang yang memilih jalan yang salah hanya karena termakan janji hingga tekanan.
Sebab, menurutnya jalan yang salah tersebut akan merusak karena telah menukarkan kebenaran.
“Banyak orang melangkah dengan memilih jalan yang salah atau buruk hanya karena mendapat bayan, janji, atau tekanan dan penyanderaan hukum,” tulis Mahfud MD dalam cuitan di akun X @mohmahfudmd.
“Yang begitu itu sangat merusak karena menukarkan kebenaran dengan harga murah,” sambungnya.
Tak hanya itu, Cawapres Mahfud MD juga mengingatkan hal itu seperti yang disebutkan dalam Al Quran Surat Al Baqarah ayat 41.
“Di dalam Qur’an Surat Al Baqarah ayat 41 disebutkan, ‘Walaa tasytaruu biayatillah tsamanan qaliilaa’,” ungkap Mahfud MD.
“Jangan jual kebenaran dari Allah itu dengan harga murah. Siapa yang melakukan itu adalah orang murahan,” lanjutnya.
Mengetahui cuitan tersebut, warganet langsung menyerbu cuitan tersebut dengan memberikan komentar.
Tak sedikit pula yang menyindirnya mengenai pernyataan yang dipelintir hingga ramai dibicarakan warganet.
“Jadi ulama aja nggak pantes jadi cawapres. Ngapain jadi cawapres kalau cuma bisa nyalah-nyalahin perempuan. Dikit-dikit pakai ayat dikit pake dalil jangan sampe bawa-bawa mayat yaa,” tulis salah satu warganet.
“Pasti akan tersandra dengannya, jadi tolong jangan bawa ayat Al Quran yang suci untuk kampanye. Anda pasti tau itu apalagi dalam kaedah fiqih,” komentar seorang warganet.
“Ngutip ayat periksa dulu Prof, udah betul atau salah teksnya,” kata warganet lain.