Calon wakil presiden nomor urut 1 Muhaimin Iskandar (Cak Imin) mengungkapkan komitmennya dalam pembangunan berkelanjutan. Bahkan ia meminta semua pihak untuk melakukan 'tobat ekologis' dan tidak 'mengangkangi' aturan.
Hal ini diungkapkan Cak Imin dalam pernyataan penutupnya pada debat keempat Calon Wakil Presiden Minggu (21/1/2024).
Ia mengatakan dalam pembangunan berkelanjutan seharusnya semua pihak harus dilibatkan seperti nelayan, masyarakat, hingga seluruh kelompok rentan. Ia mengingatkan bahwa etika lingkungan harus diutamakan
"Telah nyata kerusakan di darat dan laut karena tangan manusia, bahkan Paus Fransiskus mengingatkan posisi kita agak rawan, masa depan kita, bahwa kita harus melakukan tobat ekologis," kata Cak Imin.
"Etika lingkungan, etika pembangunan jangan ugal-ugalan, jangan ngangkangi aturan, jangan sembrono, ojo sak karepe dewe," sambungnya.
Ia pun berjanji ketika Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar mendapat mandat memimpin negara, ia akan sungguh-sungguh mengatasi permasalahan ini dengan beberapa cara.
"Anggaran krisis iklim kita tingkatkan signifikan termasuk riset implementasi energi baru terbarukan, kita sahkan RUU masyarakat adat secepatnya, dana subsidi atau dana masyarakat desa kita tingkatkan Rp 5 miliar per tahun agar warga desa bisa menikmati pembangunan," jelasnya.
Selain itu juga melanjutkan pemberian subsidi BBM untuk masyarakat miskin, petani dan kelompok rentan. Juga mendorong penggunaan transportasi publik berbasis baterai untuk mengatasi permasalahan polusi, dan eksekusi reforma agraria untuk memangkas ketimpangan.
"Saatnya kita berubah saatnya kita pilih perubahan," tutup Cak Imin.