Mohammad Tawakal selaku Pengurus Masjid Al-Muqarrabien yang terletak di Tanjung Priok, Jakarta Utara, mengatakan bahwa sampai dengan saat ini sudah ada sekitar 400-an relawan yang secara resmi mendaftar siap menjadi relawan untuk dikirimkan ke Gaza, Palestina.
Angka tersebut masih sangat besar kemungkinannya akan terus bertambah dengan melihat banyaknya jumlah formulir yang telah diambil orang-orang dari berbagai daerah di Indonesia namun belum dikembalikan.
"Yang sudah mengisi formulir hampir 400 tapi yang ngambil formulir sudah 1.000-an," ujar Tawakal kepada JawaPos.com, Sabtu (2/12).
Dia mengungkapkan, jumlah relawan ini kemungkinan akan diberangkatkan mulai Februari 2024 secara bertahap. Namun setiap gelombang keberangkatan, disebut Tawakal, akan mencapai ratusan orang.
"Rencananya kita akan menempuh jalur udara, jalur laut, dan jalur darat," ujar Tawakal yang memastikan dirinya juga akan ikut berangkat sebagai relawan ke Palestina.
Saat disinggung soal dana yang pastinya akan cukup besar untuk memberangkatkan para relawan, Tawakal mengaku dananya bersumber dari orang-orang yang memiliiki kepedulian pada kemanusiaan.
Kendati demikian, Tawakal memastikan sampai saat ini dana keberangkatan para relawan tidak dikumpulkan dengan cara melakukan open donasi.
"Kita tidak membuka open donasi sampai saat ini. Kita yakin cara Allah lah gimana nanti. Insya Allah dana operasional sudah ada," tuturnya.
Saat disinggung kemungkinan adanya bantuan dana dari lembaga pemerintahan atau kemungkinan bantuan dana dari LSM luar negeri, Tawakal enggan memberikan bocorannya.
"Sementara ini kita independen, mandiri. Di Mesir itu banyak juga kita relawan internasional, cuma kita tidak ada kerja sama khusus. Kalau soal pendanaan kita tidak berani membuka di publik. Doain saja ya Bang biar semuanya lancar," tuturnya.
Baca Juga: Sekjen PBB Ajak Dunia Bersatu untuk Hentikan Pendudukan Israel di Palestina: Mereka Punya Hak untuk Hidup!
Tawakal lebih lanjut mengatakan, dana yang dibutuhkan untuk menanggung biaya keberangkatan para relawan dari Tanah Air ke Palestina bebannya semakin berkurang karena ada juga relawan yang menggunakan dana pribadi untuk keberangkatan mereka.
"Ada dua segmen kita buka. Ada jalur mandiri yang biayanya ditanggung sendiri, tapi keberangkatannya dikordinir bersama kita. Ada juga relawan yang kita falisitasi," tuturnya.
Relawan-relawan yang diseleksi dan dinyatakan lulus adalah mereka yang memiliki semangat tinggi pada kemanusiaan. Selain itu, mereka juga yang memiliki kemampuan khusus misalnya memiliki latar belakang medis, bisa menyetir mobil, dan lain-lain.
Para relawan tersebut nantinya akan ditempatkan di Palestina sesuai dengan kebutuhan. Salah satunya di rumah sakit dan posko-posko relawan yang ada di Gaza.