Pegiat media sosial Yusuf Dumdum menyindir calon wakil presiden nomor urut dua dari Koalisi Indonesia Maju Gibran Rakabuming Raka takut mendapat balasan dengan pertanyaan menggunakan singkatan dan istilah dalam debat capres-cawapres berikutnya.
Yusuf Dumdum menyampaikannya menanggapi Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang membuat aturan baru dalam debat capres-cawapres, yaitu pertanyaan dengan singkatan dan istilah harus diluruskan moderator.
"Kalau begini artinya apa? Takut kena balasan di debat berikutnya?" ucap Yusuf Dumdum yang disinyalir menyindir penampilan Gibran dalam debat perdana, dikutip populis.id dari akun X pribadinya, Jumat(29/12).
Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengantisipasi munculnya pertanyaan dengan istilah singkatan yang disampaikan cawapres nomor urut dua Gibran Rakabuming Raka dalam debat selanjutnya.
Anggota KPU August Mellaz menyebutkan pihaknya akan melakukan dua antisipasi untuk mencegah munculnya pertanyaan dengan istilah singkatan seperti yang dilakukan Gibran pada debat berikutnya.
"Jadi, antisipasinya begini, dua hal kan layernya. Yang pertama itu tentu mau tidak mau tugasnya liaison officer (LO) dari paslon untuk briefing kepada capres ataupun cawapres pada saat pelaksanaan debat agar singkatan itu bisa dipanjangkan," ujar Mellaz di Kantor KPU RI, Jakarta, Rabu (27/12/2023) dikutip dari kabar24.bisnis.com.
Kemudian jika pertanyaan dengan istilah singkatan muncul, moderator bisa mengambil peran untuk menjelaskannya tanpa mengurangi alokasi waktu capres atau cawapres pada saat debat.
"Kalau misalnya itu terjadi, tetap pada akhirnya ruang geraknya kita sepakati moderator akan ambil peran itu tanpa kemudian mengurangi waktu dari capres ataupun cawapres pada debat dilakukan," tandasnya.