KPU telah menyatakan jika format debat Pilpres 2024 akan berbeda dari sebelumnya dimana debat cawapres akan didampingi oleh capres.
Mengenai hal tersebut, Anas Urbaningrum turut memberikan tanggapan dan pandangannya.
Dilansir Kilat.com dari akun X @anasurbaningrum, Anas Urbaningrum menyinggung soal penyataan Jokowi yang meminta untuk memperhatikan pikiran dan gagasan.
Menurut Anas Urbaningrum, pernyataan Jokowi tersebut sudah tepat dan benar.
Apalagi mengingat Indonesia menganut sistem politik demokrasi.
Sehingga pikiran dan gagasan yang harus dikedepankan adalah kebutuhan dari demokrasi itu sendiri.
"Baiknya yang disampaikan Pak Jokowi betul-betul diperhatikan. Bahwa pikiran dan gagasan musti dikedepankan. Pada dasarnya demokrasi juga memerlukan itu sebagai proses pencerahan demos," ujar Anas dalam cuitannya.
Mengacu hal tersebut, Anas lantas mendesak KPU agar memfasilitasi debat terbuka antar capres dan cawapres, serta antar capres, dan antar cawapres.
Sebagaimana pada Pemilu 2019 dimana format debat capres dan cawapres memiliki rincian sebagai berikut.
Dua kali khusus debat capres, satu kali khusus cawapres, dan dua kali debat dengan komposisi capres dan cawapres.
"Karena itu, sebaiknya KPU menfasilitasi keperluan penting itu dengan mewajibkan forum debat terbuka : antar capres-cawapres, antar capres dan antar cawapres," terang Anas.
Di akhir cuitannya, Anas menilai jika Pilpres yang padat percakapan lewat dialog akan lebih bagus untuk mengdongkral level demokrasi.
Selain itu percakapan gagasan dan kontestasi pikiran-pikiran maju dalam membuat program juga penting diketahui oleh calon pemilih.
"Pilpres padat percakapan gagasan dan kontestasi pikiran2 kemajuan (program) akan mendongkrak level demokrasi kita," terangnya.
Sebagaimana diketahui jika KPU telah mengatur lima debat yang diselenggarakan akan terbagi dalam tiga kali debat capres dan dua kali debat cawapres.
Dalam kelima debat itu, baik capres atau cawapres akan sama-sama naik panggung. Hanya saja proporsi bicara mereka yang akan berbeda.
Hal ini dimaksudkan agar rakyat bisa menilai teamwork (kerja sama) antar capres dan cawapres dalam penampilan debatnya.(*)