Baru-baru ini Indonesia digemparkan kabar soal debat Cawapres ditiadakan oleh KPU. Hal itu pun menuai komentar dari elite politik hingga pengamat politik tersohor, Rocky Gerung.
Rocky Gerung menilai, apapun upaya pembelaan KPU, sama seperti menyelamatkan diri dari tekanan publik.
"Ya dimoderasi aja, ya tapi nantikan juga ada debat Cawapres, tetapi satu paket dengan Capres. Jadi apapun, dari awal tercium bahwa KPU ingin menyelamatkan muka Gibran. Itu aja intinyakan," pungkas Rocky Gerung seperti yang dikutip dari kanal YouTube Rocky Gerung Official, Senin (4/12/2023).
Bahkan menurut Rocky Gerung hal ini sama dengan KPU yang lalu, dengan menyatakan memberi kisi-kisi agar tidak ada kandidat yang dipermalukan.
"Yang saya protes dulu itu, siapa yang dimalukan? Jokowi? Prabowo? Megawati? dan akhirnya terjadi, semua debat itu diberi kisi-kisi tetapi diberi kisi-kisi pun, jawabannya ngaco," pungkasnya.
"Tapi sebetulnya yang lebih penting panelisnya, siapapun panelisnya yang sudah disewa negara, itu panelisnya pasti tak bisa tajam untuk bicara," sambung Rocky.
Mestinya, kata Rocky Gerung, panel itu tak dibuat oleh KPU tetapi diminta sumbangan dari pemikiran masyarakat.
"Bikin aja, misalnya survei. Tanya aja publik ke TikTokers dan Twitter yang main sosial media. Menurut kalian siapa yang layak untuk jadi panelis? itu lebih berguna," ucap Rocky Gerung.
Bahkan dia sebutkan di daerah banyak Panelis yang pintar-pintar itu. Jadi sebetulnya, kata Rocky Gerung, yakni membahas isu dan isi pemikiran si kandidat, bukan dabat sekadar antara Capres dan Cawapres.
"Tetapi ada tim yang mengulas hasil debat itu," pungkas Rocky Gerung.
Di samping itu, Rocky Gerung mengungkapkan, bahwa debat Capres-cawapres itu sedikit mempengaruhi opini publik.
"Sebab, di publik di Amerika sudah punya standing point, kalau uda di Demokrat yasudah, apapun yang diucapkan calon Demokrat sudah pasti benar, begitu juga sebaliknya juga Republik," jelasnya.
"Tapi di kita di Indonesia, ada satu pembelahan ideoligis yang ketat, kadang kala calon wong cilik justru membela kepentinga olegarki, kan ngacokan, demikian sebaliknya itu," sambungnya menjelaskan. (aag)
Maka dari itu, kata Rocky Gerung menunggu moderator, apakah mampu untuk menuntun perdebatan itu dan betul-betul terlihat distingsi ide itu, ketajaman dalam gagasan.
"Jadi, itu aja yang mau ditonton publik," pungkas Rocky Gerung.