Massa Paguyuban Masyarakat Ngayogyakarta Untuk Sinambungan Keistimewaan (Paman Usman) menggeruduk kantor DPW Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Senin (4/12) siang. Massa membawa poster bergambar Ade Armando yang terlihat telah dicoret silang.
Aksi massa ini buntut dari pernyataan politisi PSI Ade Armando yang menyinggung soal politik dinasti di DIY.
Pantauan di kantor DPW PSI DIY, Jalan Miliran, Muja Muju, Kota Jogja, massa tiba pukul 13.30 WIB.
Massa menaiki andong dan turun tepat di depan jalan. Kemudian berjalan kaki menuju depan kantor DPW PSI DIY.
Rombongan massa diawali dengan pasukan Bregada, yang juga menyambut rombongan belakangnya. Massa tampak menggunakan surjan dan blangkon. Mereka juga membawa poster bergambar Ade Armando yang disilang wajahnya.
Dalam perjalanan menuju kantor DPW PSI DIY, massa sempat dihadang kepolisian yang berjaga. Ketegangan sempat terjadi beberapa saat.
Setelah diskusi, tak berlangsung lama massa diizinkan untuk melakukan aksi di depan kantor DPW PSI DIY.
Sampai di depan kantor DPW PSI DIY, massa kemudian duduk di jalan dan sebagian bergantian berorasi. Sejumlah pengurus PSI DIY juga tampak keluar kantor menyambut massa.
Setelah kurang lebih satu jam berorasi secara bergantian, termasuk perwakilan PSI DIY juga memberikan keterangan kepada massa, kemudian massa membubarkan diri secara tertib.
Tuntutan Massa
Ketua Sekber Keistimewaan yang juga penginisiasi aksi ini, Widihasto menjelaskan tuntutan pihaknya kepada PSI yakni meminta langkah politik yang konkret terhadap Ade Armando.
"Tuntutan kami jelas, supaya PSI secara kelembagaan melakukan tindakan yang kongkret atas apa yang dilakukan kadernya, Ade Armando," jelas Widihasto kepada wartawan, Senin (4/12/2023).
"Saya kira tidak bisa bahwa itu dikatakan sebagai tindakan pribadi Ade Armando, tidak bisa. Karena dia adalah caleg dan dia pengurus DPP. Harus ada sikap politik yang jelas dari PSI kepada Ade Armando," lanjutnya.
Selain itu, lanjut Widihasto, pihaknya juga meminta aparat kepolisian untuk menangkap Ade Armando.
"Karena Ade Armando terindikasi telah melakukan penyebarluasan kabar bohong, yang itu tidak sesuai dengan fakta-fakta hukum," terangnya.
Widihasto menegaskan, pihaknya memberikan waktu PSI selambat-lambatnya dua hari untuk menentukan sikap. Apabila tidak dilakukan maka pihaknya mengancam akan membersihkan alat peraga kampanye (APK) PSI dari DIY.
"Kita akan copot baliho-baliho PSI yang bertebaran. Ngapain dia bertengger di situ kalau kadernya menghina rakyat Jogja," imbuh Widihasto.
[DOC]
Ade Armando Minta Maaf
Politisi PSI, Ade Armando meminta maaf usai menyinggung dinasti politik di Jogja. Dia menyampaikan permintaan maaf jika videonya menimbulkan kegaduhan.
Permintaan maaf itu disampaikan Ade melalui video yang diunggah di akun X miliknya, @adearmando61, Senin (4/12/203). Dia menyampaikan permohonan maaf karena merasa video yang dibuatnya menimbulkan kegaduhan dan menyinggung banyak pihak di Yogyakarta.
"Saya ingin ajukan permohonan maaf sebesar-besarnya seandainya video saya terakhir tentang politik dinasti telah menimbulkan ketersinggungan dan kegaduhan terutama di Daerah Istimewa Yogyakarta," kata Ade Armando yang sudah mengizinkan video untuk dikutip.
Dosen FISIP Universitas Indonesia itu berujar, dirinya mendengar kabar akan ada aksi tangkap dirinya di Jogja. Selain itu, muncul juga kabar bahwa kantor DPW PSI di Jogja bakal digeruduk massa.
Ade Armando menekankan bahwa apa yang disampaikannya merupakan sikap politik pribadinya.
"Saya sudah mendengar akan ada aksi tangkap Ade Armando dan rencana untuk mendatangi PSI Yogyakarta, saya harus clear-kan, apa yang saya sampaikan di video saya tersebut adalah pandangan saya, sikap politik saya, ini tidak ada hubungannya dengan pandangan politik, sikap politik, maupun policy dari DPP PSI, dan DPW PSI Yogyakarta," jelasnya.
"Itu sepenuhnya pandangan saya, tapi karena itu mengikuti arahan dari DPP PSI, saya mengajukan permohonan maaf sebesar-besarnya pada segenap pihak bila ternyata video tersebut telah menimbulkan ketersinggungan dan kegaduhan," sambungnya.
Sementara itu saat dimintai konfirmasi secara langsung, Ade menyayangkan rencana massa menggeruduk kantor DPP PSI Jogja. Sebabnya, pernyataan yang dia unggah di X merupakan opininya.
"Saya menyayangkan kenapa ada rencana aksi geruduk kantor PSI di Yogya. Isi video yang diributkan itu sepenuhnya opini saya, sama sekali tidak mewakili PSI," imbuhnya.
Kata DPW PSI DIY soal Pernyataan Ade Armando Singgung Politik Dinasti
Komentar politikus PSI Ade Armando yang menyinggung politik dinasti di DIY menuai tanggapan. Ketua DPW PSI DIY Kamaruddin memastikan komentar Ade itu tak mewakili PSI.
Kamar, sapaannya, menegaskan jika PSI DIY selalu menghormati Keistimewaan DIY yang memiliki aturan hukum yang istimewa seperti UU Keistimewaan. Menurutnya, komentar Ade tersebut atas nama pribadi, bukan mewakili PSI.
"Ade Armando menyampaikannya melalui media sosial pribadi ya. Jadi memang bukan dalam ranah PSI," terang Kamar melalui keterangan tertulis yang diterima detikJogja, Senin (4/12).
"Meskipun Ade Armando sebagai caleg PSI, namun tidak masuk dalam kepengurusan organisasi parpol. Hari ini yang bersangkutan juga sudah meminta maaf kepada kita semua, warga di Yogyakarta," imbuhnya.