Roy Suryo masih terus menggoreng isu mengenai ijazah Gibran Rakabuming Raka.
Kali ini, Roy Suryo mempertanyakan Gibran Rakabuming yang tidak melanjutkan pendidikan master alias S2 di University of Bradford.
Dalam cuitannya, Roy Suryo membagikan tangkap layar postingan University of Bradford mengenai adanya program beasiswa.
Bukan main-main, nilai beasiswa itu nyaris menyentuh Rp200 juta.
Menurut Roy Suryo, jika gelar B.Sc Gibran yang didapatkannya saat berkuliah MDIS adalah asli, maka Gibran harusnya melanjutkan ke gelar master.
"Kalau memang benar2 "B.Sc ASLI" dari University BradFord di UK/Inggris (bukan Abal2 yg cuma Cabang Fillial), Pasti tertarik lanjut ke jenjang M.Sc," sebutnya, dikutip Kilat.com pada Sabtu, 2 Desember 2023.
"Ini ada BeaSiswa senilai 195Jt dgn konsentrasi AI terapan & Analisis Data," lanjut cuitan Roy Suryo.
Sebagaimana diketahui, Roy Suryo meragukan gelar S1 Gibran Rakabuming yang didapatkan dari University of Bradford.
Alasannya, karena University of Bradford berada di Inggris, sementara Gibran berkuliah di Singapura.
Sejumlah pihak seperti alumni MDIS sudah menjelaskan bahwa MDIS menjalin kerja sama dengan universitas-universitas dunia termasuk Inggris.
Saat Gibran berkuliah S1, MDIS masih menjalin kerja sama dengan Bradford.
MDIS dikatakan tidak bisa mengeluarkan ijazah S1 jika tidak menjalin kerja sama dengan universitas luar.
Hal itu lah yang membuat Gibran mendapatkan gelar B.Sc dari Bradford, bukan MDIS.
"Karena universitas swasta di SG tidak dapat mengeluarkan ijazah sarjana, sehingga mereka bekerja sama dgn uni dari luar negeri utk bisa memberikan gelar," terang alumni dengan nama pengguna @gersaj.
"MDIS bekerja sama dgn berbagai universitas di Amerika, Inggris dan Perancis, seperti Bradford, Sunderland, Bangor," tuturnya.
"Materi berasal dari universitas tsb, dgn dosen lokal dari Singapura. Dan pada akhirnya gelar yg kami dapat berasal dari universitas partner tersebut," tandas keterangan. (*)