Inilah sosok D dan MZ, bocah SD asal Madura yang diamankan polisi di Semarang.
Kedua bocah tersebut nekat mengendarai sepeda motor tanpa memakai helm dari Madura.
Tujuan kedua D dan MZ ini ingin ke Jakarta dan hanya bermodal uang Rp 100 ribu serta GPS.
Aksi bocah motoran tak pakai helm dari Madura ke Semarang ini viral di media sosial.
Diketahui sosok bocah tersebut berinisial D dan MZ.
Keduanya diketahui masih berusia 12 tahun.
Dua bocah yang nekat ke Jakarta pasca dijemput dan berada di Mapolsek Pangarengan, Kabupaten Sampang, Madura, Selasa (21/11/2023).
Hanya membawa uang saku Rp100 ribu dan ponsel untuk mengakses GPS, keduanya berboncengan ke Semarang.
Yang jadi sorotan, keduanya bisa sampai Semarang, Jawa Tengah tanpa kena tilang polisi, padahal D dan MZ mengendarai motor tak pakai helm.
Naik motor dari Madura, Jawa Timur ke Semarang, Jawa Tengah, D dan MZ menempuh perjalanan lebih dari 300 km.
Lantas bagaimana ceritanya mereka berdua bisa lolos tak kena tilang polisi?
Berikut selengkapnya:
Bawa Uang Saku Rp 100 Ribu
Diketahui dua bocah SD asal Sampang itu hanya membawa uang Rp 100 ribu hasil dari meminjam ke tetangga.
Kemudian pakaian yang dibawa hanya baju yang melekat di tubuh mereka, berupa kaos oblong, celana pendek, serta sandal jepit.
Uang yang mereka bawa digunakan untuk membeli bensin dan makan ketika lapar di perjalanan.
Dengan uang seadanya, kedua bocah ini berusaha menghemat dan hanya membeli mie instan ketika lapar.
Bocah berinisial D, satu dari kedua anak itu, mengatakan uang sakunya hanya tersisa Rp 10 ribu saja saat mereka diamankan oleh polisi.
"Uang yang Rp 100 ribu itu juga kami buat untuk beli bensin dan saat kami diamankan Polisi pada (20/11/2023), sisa uang tinggal Rp 10 ribu," ucap D dengan polosnya.
Diamankan Polisi di Semarang
Dua bocah yang nekat ke Jakarta pasca dijemput dari Semarang dan berada di Mapolsek Pangarengan, Kabupaten Sampang, Madura, Selasa (21/11/2023).
Perjalanan motor kedua anak ini 'mulus' tidak bertemu polisi hingga mereka sampai di Semarang.
Setiba di Semarang, polisi setempat akhirnya melihat mereka berkendara berboncengan tanpa menggunakan helm.
Petugas lantas segera mengamankan kedua anak tersebut.
Keduanya dicegat oleh anggota kepolisian di wilayah Kecamatan Tengaran, Semarang, Jawa Tengah, (Jateng), sekaligus diamankan di Kantor Polsek setempat.
Pihak Keluarga Baru Tahu Setelah Ditelepon Polisi
Pihak keluarga yang berada di Madura baru menyadari tingkah anak-anak mereka setelah mendapat telepon dari kepolisian Tengaran.
Atas kondisi tersebut, pihak keluarga bergegas menjemput dan ternyata tujuan ke dua bocah pergi ke Jakarta.
Mereka beralasan hanya ingin bertemu dengan teman sebayanya yang sebelumnya sering komunikasi melalui telepon.
Salah satu bocah berinisial D mengatakan bahwa, dirinya bersama temannya (MZ) berboncengan berangkat ke Jakarta pada Minggu (19/11/2023) sekitar 13.00 WIB.
Perjalanannya ke luar kota baru pertama kali mereka lakukan, tidak mengetahui rute.
Sehingga berinisiatif menggunakan Google Map (GPS).
"Kita menyetir bergantian, tanpa menggunakan helm dan selama perjalanan tidak bertemu Polisi," ujarnya, Selasa (21/11/2023).
Saat malam hari mereka menginap di sebuah Gardu, lokasinya di pinggir jalan raya Kabupaten Tuban, Jawa Timur.
Keluarga Sempat Mengira Penipuan
Sementara, pihak keluarga bocah (MZ), Jauhari menyampaikan, pertama kali informasi itu didengar dari istrinya yang ditelfon oleh petugas kepolisian.
Saat itu dirinya tidak langsung percaya karena khawatir penipuan, sehingga meminta foto dan video keberadaan keponakannya tersebut.
"Setelah dikirim foto dan video, saya langsung bergegas menjemput ponakan saya ke Jawa Tengah dengan ditemani keluarga," katanya.
Ia merasa tidak habis pikir, ponakannya memiliki inisiatif ke Jakarta.
Sebab saat berangkat dirinya bertemu dengan ponakannya di Pasar dan saat ditanya, ponakannya hanya ingin beli-beli.
"Saat itu saya percaya, tanpa menaruh rasa curiga karena mereka hanya mengenakan kaos dan celana pendek," tuturnya.
Tidak Langsung Dipulangkan
Setelah dijemput keluarga, kedua anak tersebut bersama orangtuanya tidak lantas dipulangkan ke rumah.
Mereka dibawa terlebih dahulu ke Mapolsek Pangarengan, Sampang, Madura.
Kapolsek Pangarengan Ipda Iwan Suhadi membenarkan atas peristiwa tersebut.
Ke dua bocah tersebut berada di Mapolsek Pangarengan untuk dilakukan mediasi bersama orangtua mereka.
Kapolsek berharap kejadian serupa tidak akan terulang lagi di masa mendatang.
Secara khusus ia berpesan agar orangtua lebih berhati-hati lagi mengawasi anak-anak mereka.
Meski tidak terjadi apapun, namun apa yang dilakukan kedua anak ini adalah sesuatu yang bisa membahayakan.
"Kami panggil semua pihak keluarga dari ke dua anak ini, semoga ke depan tidak ada lagi peristiwa yang sama.
Saya harapkan para orangtua menjaga betul-betul anaknya," pungkasnya.