Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Riuh! Kaesang Tanya 'Apakah Ada Orang Ditangkap Karena Hina Presiden', Dijawab Sopir Dibelakangnya 'Ditangkap'

 Riuh! Kaesang Tanya 'Apakah Ada Orang Ditangkap Karena Hina Presiden', Dijawab Sopir Dibelakangnya 'Ditangkap'

Suasana mendadak riuh saat salah seorang sopir angkutan barang mengatakan ada orang yang ditangkap karena menghina Presiden Joko Widodo di depan putra bungsunya, Kaesang Pangarep.

Momen itu terjadi ketika Kaesang selaku Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menggelar silaturahmi dengan Forum Komunitas Pengemudi Nusantara di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (29/11/2023) sore.

Awalnya, Kaesang menggelar pertemuan dengan forum tersebut selama satu jam. Setelahnya, ia menggelar konferensi pers. Sejumlah orang dari forum tersebut turut mendampinginya.

Kaesang menyampaikan bahwa para pengemudi itu mengeluh adanya pungutan liar (pungli) yang kerap terjadi ketika mereka sedang melintas.

Kaesang pun berkomitmen akan mencari jalan keluar supaya para pengemudi truk tidak lagi menjadi korban pungli lagi ke depannya.

Tanggapi Megawati

Usai jumpa pers tersebut, awak media bertanya perihal isu lain kepada Kaesang.

Kaesang pun ditanya mengenai Ketua Umum PDI-P sekaligus Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri yang menyebut penguasa saat ini bertindak seperti Orde Baru.

Kaesang mempertanyakan siapa penguasa yang dimaksud Megawati. Awak media kemudian menjawab bahwa pemerintahan saat ini dikepalai oleh Presiden Jokowi. 

Lalu, Kaesang menyinggung apakah pernah ada warga yang menghina Jokowi, lalu ditangkap.

"Ya kita... Yang penguasa itu siapa dulu? Definisi penguasa itu siapa? Siapa? Nah (Jokowi). Dengan? Dengan Pak Ma'ruf. Di mana...," ujar Kaesang.

"Teman-teman semua saya katakan, di medsos, ngomong sesuatu menghina Pak Presiden ditangkap enggak?" sambungnya.

Ditangkap

Mendengar pertanyaan tersebut, salah seorang pengemudi yang berdiri persis di belakang Kaesang, secara spontan menjawab "ditangkap".

Hal itu kemudian membuat Kaesang langung menengok ke belakangnya.

Sementara Sekretaris Jenderal PSI Raja Juli Antoni justru menjawab "tidak".

Suasana pun mendadak riuh. Tak seperti Raja Juli, Kaesang mengakui bahwa memang betul ada yang pernah ditangkap.

Hanya saja, kata dia, orang itu ditangkap karena menghina Presiden secara berlebihan.

"Oke ditangkap ketika menghina terlalu jauh. Tapi apakah sebuah forum diskusi atau apa yang apa namanya sampai ada orang yang menangkap atau melakukan seperti itu ada? Enggak ada toh?" tukas Kaesang.

Pernyataan Megawati 

Sebelumnya, Ketua Umum (Ketum) PDI-P Megawati Soekarnoputri mengaku jengkel dengan sikap penguasa saat ini yang menurutnya ingin bertindak seperti penguasa di masa Orde Baru.

Hal ini disampaikan Megawati saat menghadiri Rapat Koordinasi Nasional Relawan Ganjar-Mahfud yang dihadiri pimpinan organ relawan pendukung se-Pulau Jawa di Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran, Jakarta, Senin (27/11/2023).

"Mestinya Ibu enggak boleh ngomong gitu tapi Ibu jengkel. Karena republik ini penuh pengorbanan tahu tidak. Kenapa sekarang kalian yang pada penguasa itu mau bertindak seperti waktu zaman Orde Baru?" kata Megawati.

Pernyataan Megawati ini disambut dengan sorak-sorai dari ribuan relawan pendukung Ganjar-Mahfud yang mengikuti pidato tersebut.

Banyak pula dari mereka yang berdiri dari kursi lalu meneriakkan kata "lawan" dengan berulang-ulang.

Sorak-sorai para relawan itu pun direspons Ganjar dengan meneriakkan seruan untuk memenangkan dirinya dan Mahfud MD dalam satu putaran.

"Benar tidak, benar tidak? Merdeka, merdeka, merdeka! Menang kita Ganjar-Mahfud satu putaran!" teriak Megawati.

Megawati pun mengatakan, ia seorang manusia yang juga punya rasa jengkel apabila tidak dihormati. Padahal, ia merupakan seorang mantan presiden.

"Ya bayangkan, kok saya tidak seperti dihormati ya. Lho, kenapa? Lho saya jelek-jelek pernah Presiden lho, dan masih diakui dengan nama Presiden ke-5 Republik Indonesia lho," kata Megawati.

Lebih lanjut, Megawati mengajak rakyat Indonesia untuk tidak takut melawan kecurangan yang mungkin terjadi pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

"Kita kan rakyat Indonesia, polisi juga rakyat Indonesia, yang namanya tentara rakyat Indonesia, aparat juga rakyat Indonesia. Benar apa benar? Insyaf makanya, jangan takut," ujar Megawati.

Sumber Berita / Artikel Asli : tribunnews

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Onlineindo.TV | All Right Reserved