Netizen mulai menguliti petugas haji dari Kemenag yang kerap diikutsertakan bila musim haji tiba.
Maklum petugas haji dari Kemenag ini berangkat gratis alias dibiayai oleh pemerintah. Komen-komen miring tentang kerja petugas haji dari Kemenag ini pun mulai diungkap para netizen.
Ketidak becusan kerja petugas haji dari Kemenang ini diungkap setelah netizen ikut nimbrung twitan Kyai Cholil Nafis di akun X- nya.
Salah satuhya akun X @NCindrasari. Ia menceritakan pengalamannya saat menjadi tamu Allah di dua kota suci, Makkah dan Madinah.
"Ustadz, pengalaman saya berangkat haji, petugas haji yang dari Kementerian agama malah gak manfaat samsek (sama sekali)," tulisnya, dikutip, Kamis (16/11/2023).
Akun @NCindrasari membagikan pengalamannya semasa di tanah suci. Salah satunya, kebanyakan petugas haji dari Kemenag hanya sibuk shopping dan jalan-jalan.
"Orang-orang dari Kemenag cuma sibuk shopping dan gak ada manfaatnya buat jamaah, illfeel deh sama mereka. Unfaedah negara bayarin mereka," tulisnya.
Ustadz,pengalaman saya berangkat haji,petugas haji yg dr kementerian agama malah gak manfaat samsek, orang2 dr kemenag cm sibuk shopping & gak ada manfaatnya buat jammah, illfeel deh sm mrk.
Unfaedah negara bayarin mereka.
Ketua MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah, Kyai Cholil Nafis malah kurang setuju usulan kenaikan biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) jamaah Indonesia sebesar Rp105,09 juta. Pasalnya usulan Kemenag itu dinilai terlalu mahal.
"Kenaikan ongkos haji di atas 100 jt itu termasuk mahal," kata Kyai Cholil Nafis dalam akun Twitternya atau X pribadinya @cholilnafis dikutip, Kamis (16/11/2023).
Kyai Cholil Nafis menyarankan, kalau pun subsidi ongkos haji dicabut, setidaknya Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) 2024 ditekan lebih murah lagi.
"Kalaupun pemerintah tak mau mensubsidinya tapi ongkosnya ditekan lebih murah lagi," tulisnya.
Kyai Cholil Nafis lantas memberikan solusi, jika Kemenag memang benar-benar akan memperjuangkan biaya haji itu murah.
Solusinya, kata dia, mengurangi hari pelaksanaan haji, misal dari 1 bulan di tanah suji menjadi 20 hari.
"Caranya ialah mengurungi hari pelaksanaan haji, upamanya hanya 20 hari saja," tuturnya.
Solusi lainnya, lanjut, jumlah petugas haji dari Kemenag harus dikurangi, hal ini juga menjadi solusi untuk murahnya ongko haji warga Indonesia.
"Petugas haji dikurangi jumlahnya, atau makannya lebih murah," tuturnya.
Kenaikan ongkos haji di atas 100 jt itu termasuk mahal. Kalaupun pemerintah tak mau mensubsidinya tapi ongkosnya ditekan lebih murah lagi. Caranya ialah mengurungi hari pelaksanaan haji, upamanya hanya 20 hari saja, petugas haji dikurangi jumlahnya, atau makannya lebih murah
Seperti diketahui, Kementerian Agama (Kemenag) melakukan rapat kerja bersama Dewan Perwakilan Rakyat ( DPR) untuk Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) 2024 mendatang mengusulkan biaya per Jamaah sebesar Rp. Rp105.095.032,34
Usulan BPIH ini disampaikan Menag Yaqut dalam Rapat Kerja bersama Komisi VIII DPR RI dalam rangka Penjelasan Pembicaraan Pendahuluan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji Dan Pembentukan Panja BPIH Tahun 1445H/2024M di Gedung Nusantara 5 DPR RI Jakarta, Senin (13/11/2023).
"Untuk memenuhi prinsip keadilan dan keberlangsungan dana haji, Pemerintah telah menyusun formulasi pembebanan BPIH tahun 1445H/2024M yang telah melalui proses kajian. Usulan pemerintah rata-rata biaya. Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) per jemaah sebesar Rp105.095.032,34," kata Menag.