Saat ini, sudah semakin banyak masyarakat Indonesia yang berpartisipasi untuk memboikot sejumlah perusahaan atau merek yang berasal dari dan/atau mendukung Israel.
McDonald's dan Starbucks adalah salah dua perusahaan yang menjadi target boikot masyarakat Indonesia karena diduga mendukung aksi genosida Israel di Gaza, Palestina.
Diketahui, masyarakat Indonesia pendukung Palestina sepakat untuk mulai memboikot McDonald's setelah McDonald's Israel yang memberikan makanan gratis kepada Pasukan Pertahanan Israel atau Israel Defense Forces (IDF).
Sementara itu, Starbucks turut menjadi sasaran boikot setelah perusahaan kedai kopi terbesar yang didirikan di Amerika Serikat (AS) itu menggugat serikat pekerja, Starbucks Workers United yang menyatakan solidaritas terhadap warga Palestina.
Aksi boikot ini pun menarik perhatian media asing, Al Jazeera. Melalui artikel berjudul "Indonesians boycott McDonald's, Starbucks over support for Israel" yang dipublikasikan pada 14 November 2023 lalu, media asal Qatar itu menyoroti McDonald's dan Starbucks di Medan, Sumatra Utara yang sepi pengunjung.
"Indonesia, negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia, telah lama bersimpati pada perjuangan Palestina dan tidak memiliki kedutaan besar Israel," tulis Al Jazeera, dikutip Jumat (17/11/2023).
Dalam artikel tersebut, Al Jazeera mewawancarai manajer operasional Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) cabang Medan, Ade Andrian, yang turut memboikot McDonald's, padahal sebelumnya cukup sering mengunjungi restoran cepat saji asal AS tersebut.
"Pesanan favorit saya adalah Family Meal. Ketika memesan lewat lantatur (drive thru), saya selalu memesan es krim" ungkap Ade kepada Al Jazeera.
"Namun, saya tidak pernah ke McDonald's lagi sejak kami mengetahui bahwa McDonald's Israel memberikan bantuan dan diskon kepada militer Israel," ujar Ade.
Melalui laporannya, Al Jazeera menyebutkan bahwa pihaknya telah menghubungi McDonald's Indonesia.
Melalui pernyataannya, McDonald's Indonesia menyebutkan bahwa pihaknya menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
"McDonald's Indonesia mengatakan kepada Al Jazeera dalam sebuah pernyataan bahwa mereka "komitmennya teguh untuk menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan ingin mengambil peran aktif dalam upaya bantuan di Gaza," lapor Al Jazeera.
Selain itu, Al Jazeera juga melaporkan bahwa Starbucks di Focal Point Mall terpantau sepi pengunjung dalam beberapa minggu terakhir.
"Kami melihat bahwa keadaan saat ini jauh lebih tidak sibuk daripada biasanya, meskipun kami tidak dapat mengatakan dengan pasti kenapa ini terjadi," kata salah satu barista yang tidak ingin disebutkan identitasnya.
"Bisa jadi karena berbagai faktor, seperti kami tidak mengadakan promosi apa pun saat ini. Kami tidak tahu, tapi belum ada pelanggan yang bertanya kepada kami tentang boikot tersebut," lanjutnya.
Al Jazeera Soroti MUI Keluarkan Fatwa Haram
Dalam artikel yang sama, Al Jazeera turut menyoroti sikap Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang mengeluarkan fatwa haram atas "dukungan secara langsung maupun tidak langsung kepada agresi Israel terhadap Palestina atau pihak-pihak yang mendukung Israel".
Selain itu, Al Jazeera juga melaporkan terkait aksi damai bela Palestina puluhan ribu masyarakat Indonesia di Monas, Jakarta Pusat.
"Puluhan ribu warga Indonesia, termasuk Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, dan calon presiden, Anies Baswedan, berkumpul di Monas, Jakarta untuk menyatakan solidaritas terhadap Palestina dan menyerukan gencatan senjata segera di Gaza," tulis Al Jazeera.
"Akibat khawatir akan keamanan, beberapa cabang McDonald's dan Starbucks di dekat monumen ditutup pada hari demonstrasi," lanjut laporan tersebut.