Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) mencatat sejumlah tindakan tidak netral Presiden Joko Widodo pada Pemilu 2024.
Wakil Koordinator Bidang Eksternal, Andi Muhammad Rezaldy mengatakan telah melakukan sebuah riset yang menunjukan adanya ketidak netralan Jokowi menghadapi pemilu.
Yang paling mencolok, kata Andi, terkait cawe-cawe soal calon presiden yang kerap disuarakan Jokowi di beberapa kesempatan.
Andi juga menemukan indikasi adanya keterlibatan Jokowi dalam perubahan keputusan.
"Dalam konteks hal ini kami mendokumentasikan beberapa hal. Kami mendokumentasikan setidaknya terdapat sekitar 7 langkah dan manuver Jokowi yang menunjukkan keberpihakannya. Mulai dari melakukan endorsement politik, lalu mengaku tidak akan netral pada pilpres yang saya maksud adalah soal cawe-cawe dan juga menyatakan bahwa hanya akan dua capres yang berkontestasi di Pilpres 2024," ujar Rezaldy, dalam diskusi Mencegah Terulangnya Bencana: Pemilihan Umum 2024, Rabu (15/11/2023).
Andi Muhammad Rezaldy menambahkan Kontras juga mendokumendasikan sejumlah tindakan tidak terpuji lainnya yang dilakukan oleh menteri dan bawahan Presiden Jokowi.
Di antaranya dengan adanya pernyataan dukungan anggota kabinet kepada salah satu capres secara gamblang di hadapan publik.
LSM Kontras meminta Jokowi untuk dapat bersikap netral dan menunjukkan sikap kenegarawanan dengan tidak mencampuri pemilu dengan kepentingan pribadi.