Kericuhan dan penembakan gas air mata oleh aparat kepolisian terjadi di Stadion Gelora Joko Samudro Gresik pada Minggu (19/11).
Suporter Gresik United diduga terlibat dalam aksi kerusuhan di Stadion Gelora Joko Samudro yang akhirnya dibubarkan oleh polisi dengan menembakkan gas air mata.
Dalam kejadian tersebut, seorang suporter tampak memperingatkan polisi untuk menghentikan penembakan gas air mata pada penonton yang ada di Stadion Gelora Joko Samudro, namun tak diindahkan.
Gresik United mengalami kekalahan 1-2 di kandang sendiri saat melawan Deltras FC. Kekalahan tersebut diduga menjadi pemicu terjadinya kerusuhan di antara para pendukung Deltras.
Pantauan di lapangan menunjukkan suasana kacau. Para suporter melemparkan batu kepada petugas keamanan, dan kericuhan diduga tidak hanya disebabkan oleh kekalahan Gresik United tetapi juga akibat tembakan gas air mata di luar stadion.
"Tadi tiba-tiba ada gas air mata, jadi ricuh. Suporter pada melempar batu ke petugas."ucap Derbby salah seorang seporter dikutip dari jawapos.com.
Kapolres Gresik, AKBP Adhitya Panji Anom, belum memberikan komentar pada saat berita ini ditulis.
Pertandingan berlangsung ketat, dengan Gresik United mengendalikan permainan pada babak pertama, tetapi skor tetap imbang tanpa gol hingga akhir babak pertama. Babak kedua melibatkan hadiah penalti untuk Gresik United, yang berhasil diubah menjadi gol oleh Victor Bertomeu.
Namun, Deltras FC tidak menyerah. Mereka berhasil menyamakan kedudukan melalui tendangan penalti Rosalvo Junior, dan pada menit ke-66, Risal Amin mencetak gol sundulan setelah menerima umpan dari Patrich Wanggai, membawa skor menjadi 1-2 untuk kemenangan Deltras FC hingga akhir pertandingan.(*)