Gerakan Boikot, Divestasi dan Sanksi (BDS) saat ini tengah marak dilakukan masyarakat terhadap produk-produk yang berafiliasi dengan Israel. Gerakan dilakukan untuk memberikan tekanan ekonomi kepada Israel agar memberikan hak setara kepada Palestina.
Sejauh ini, ada beberapa produk yang diketahui berafiliasi dengan Israel. Bekalangan Produk Le Minerale juga disebut-sebut memiliki pusat bisnis di Israel.
Pegiat media sosial Jhon Sitorus angkat suara terkait sorotan yang didapatkan Le Minerale yang diduga terlibat ikut beroperasi di Israel.
Menurut Jhon, bukan hanya McDonald's dan beberapa lainnya yang diboikot, namun juga Le Minerale.
"Le Mineral juga mesti diboikot, induknya juga beroperasi di Israel," ujar Jhon dalam keterangannya di aplikasi X (12/11/2023).
Dikatakan Jhon, tidak sedikit pihak yang sengaja menjatuhkan Aqua untuk menaikkan produk lain di tengah konflik Israel-Palestina.
"Banyak pihak sengaja menjatuhkan Aqua untuk menaikkan produk lain ditengah konflik Israel-Palestina," Jhon menuturkan.
Diungkapkan Jhon, induk Le Mineral, Mayora beroperasi di Israel. Bukan hanya Le Mineral, Kopiko pun laku keras di Israel saat ini.
"Padahal Induk Le Minerale, Mayora juga beroperasi di Israel. Salah satu produknya, Kopiko laku keras di Israel," tandasnya.
Sebelumnya, sejumlah produk mendapat sorotan dan wacana boikot di Indonesia karena diduga mendukung Israel dalam konfliknya dengan Palestina.
Keberlanjutan konflik tersebut menyebabkan respons kritis dari masyarakat Indonesia terhadap produk-produk tertentu.
Beberapa produk yang disebut-sebut terlibat mendukung Israel menghadapi tekanan besar dari konsumen di Indonesia.
Boikot tersebut menjadi bentuk protes dan sikap solidaritas terhadap Palestina
Beberapa merek yang menjadi sasaran boikot melibatkan produk-produk konsumen, mulai dari makanan dan minuman hingga produk kecantikan.
Masyarakat berbondong-bondong mengungkapkan kekecewaan mereka di media sosial dan mendukung kampanye untuk tidak membeli produk tersebut.
Meskipun belum ada tanggapan resmi dari pihak-pihak terkait, tekanan ini menciptakan tuntutan agar perusahaan-perusahaan tersebut menjelaskan posisi mereka terkait isu sensitif ini.