Baliho Prabowo-Gibran dituding dipasang polisi di Jember Jawa Timur. Bambang Haryadi yang juga Wakil Ketua Komisi VII DPR RI ini buka suara dan memberi penjelasan.
Politisi Gerindra Bambang Haryadi menegaskan pemasangan baliho Prabowo-Gibran tersebut atas perintahnya sendiri, bukan aparat polisi.
Dalam keterangan tertulis, Sabtu (11/11/2023), Bambang Haryadi menjelaskan mengenai pemasangan baliho dirinya beserta gambar Prabowo-Gibran di Jember Jawa Timur.
Bambang menyayangkan informasi yang beredar di media sosial terkait pemasangan balihonya tanpa ada konfirmasi terhadap dirinya selaku pemasang baliho.
Menurut Bambang, narasi dan informasi yang beredar terkait pemasangan balihonya juga menjadi rujukan TPN Ganjar-Mahfud dalam suatu konferensi pers. Dia menegaskan tidak ada perintah Polri di balik pemasangan balihonya.
"(Ini) dijadikan rujukan oleh TPN dalam konpersnya, yang menyudutkan Polri tanpa mendalami kebenaran dari berita tersebut," kata caleg DPR petahana dari Partai Gerindra Dapil Jatim IV ini.
"Saya meminta maaf kepada Polri atas kejadian ini dan Polri jadi korban hoax. Dan saya yakin Polri senantiasa bekerja untuk menjaga keamanan dan pemilu damai," kata Bambang.
Di media sosial, baliho Bambang diviralkan dengan narasi diangkut oleh mobil pikap dan atas perintah polisi.
Bambang Haryadi menegaskan tidak ada perintah polisi untuk memasang balihonya.
"Tidak benar dan hoax bahwa baliho itu dari pihak Polri. Baliho itu adalah alat peraga kampanye saya di dapil, dan dibuat oleh 2 percetakan milik kader Gerindra,” katanya.
“Dan terkait mobil yang ada logo Pertamina, itu adalah mobil perusahaan swasta yang menjadi agen elpiji Pertamina. Dan pihak Pertamina sudah melakukan teguran kepada perusahaan tersebut," kata Bambang Haryadi soal baliho Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming ini.***