Viral hujan es di di Perumahan Bumi Kayana, Pattalasang, Gowa, Selasa (14/11/2023).
Video berdurasi 24 detik viral di grup WhatsApp (WA).
"Astagafirullah, ya Allah," teriak seorang warga dalam video yang beredar.
Dalam video juga nampak memperlihatkan butiran es berhamburan sekitar rumah warga.
Kini Tribun Timur masih berusaha mengkonfirmasi hujan es yang terjadi di Kabupaten Gowa.
Hal yang sama juga dibenarkan Sakinah.
"Hujanmi lagi Gowa," tulis Sakinah dalam grup WhatsApp.
Sementara BMKG memprediksi Sulsel diguyur hujan siang / sore hari.
Hujan ringan diseluruh wilayah Sulawesi Selatan, kecuali cerah berawan di wilayah Luwu Timur, Palopo, Tana Toraja, Wajo, dan Kepulauan Selayar.
Bagaimana Hujan Es Terjadi?
Fenomena hujan es sering terjadi di sejumlah wilayah yang ada di Indonesia.
Lantas, muncul pertanyaan, bagaimana hujan es ini terjadi?
Kenapa hujan es terjadi.
Berikut ini adalah penjelasan secara sains dari Peneliti Senior Pusat Penelitian Mitigasi Kebencanaan dan Perubahan Iklim (Puslit MKPI) ITS (Institut Teknologi Sepuluh November), Dr Ir Amien Widodo MSi.
Menurut Dr Amien, hail atau yang lebih dikenal oleh masyarakat dengan sebutan hujan es ini terjadi karena awan cumulonimbus (Cb) yang sangat besar dan gelap seperti bentuk jamur.
Awan yang sering muncul dari awal hingga di akhir musim penghujan ini dapat menyebabkan hujan es karena aliran udara ke bawah yang cukup tinggi.
“Dengan didukung suhu permukaan yang rendah, hujan yang akan turun bisa berbentuk butiran es,” jelasnya, dikutip dari its.ac.id, Kamis (26/10/2023).
Amien menerangkan, Cb juga dapat membawa angin puting beliung yang sangat kencang.
Hal ini bisa memperburuk hujan es.
“Hujan es ini bukan kali pertama terjadi di Indonesia, kondisinya semakin parah karena semakin banyak titik yang mengalami hal ini,” ungkap dosen Departemen Teknik Geofisika ITS ini.
Dilansir dari Kompas.com, bahwa jika awan cukup tinggi dan suhu bumi lebih panas, es tersebut akan turun sebagai hujan air biasa.
Namun, jika ketinggian awan lebih dekat ke Bumi, maka kristal es tersebut akan jatuh sebagai hujan es.
Semakin besar dan tinggi awan yang terbentuk, maka semakin besar pula es yang mungkin terbentuk.
Diameter hujan es terbesar yang pernah tercatat adalah 20,3 sentimeter dan berat 1 kilogram yang terjadi di Dakota Selatan, Amerika Serikat.
Hujan es bisa merusak dan berbahaya bagi manusia karena bongkahan es tersebut jatuh dengan kecepatan tinggi yang dipengaruhi gaya gravitasi.
Hujan es jatuh dengan kecepatan 170 kilometer per jam.