Para anggota keluarga sandera yang ditahan Hamas mengamuk di di Parlemen Israel dan bentrok dengan Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben-Gvir dan anggota pemerintah sayap kanan lainnya.
Ben-Gvir, seorang tokoh pemecah belah dalam politik Israel yang menginginkan Israel mencaplok wilayah Palestina, mempromosikan undang-undang yang akan menjatuhkan hukuman mati kepada tahanan politik atau yang dicap sebagai 'teroris'.
Anggota keluarga yang disandera, sambil memegang foto orang yang mereka cintai, melampiaskan rasa frustrasi mereka.
Salah satu dari mereka, Gil Dickmann, yang sepupunya ditahan di Gaza, berulang kali berteriak: "Bawa mereka pulang!".
"Mungkin daripada membicarakan orang mati, bicaralah tentang orang hidup. Berhentilah bicara tentang pembunuhan orang Arab. Bicara tentang menyelamatkan orang Yahudi. Ini adalah pekerjaanmu!" teriak Hen Avigdori, yang istri dan putrinya diculik pada 7 Oktober, sebagaimana dikutip CNN International, Senin (21/11/2023).
Frustrasi karena kurangnya kemajuan dalam membebaskan para sandera, anggota keluarga tersebut menuduh Ben-Gvir makin membahayakan orang yang mereka cintai dengan menempatkan kembali masalah warga Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel.
Anggota keluarga khawatir bahwa dengan usulan agar Israel mengeksekusi tahanan Palestina, hal itu akan membuat Hamas kurang bersedia melepaskan sandera atau meningkatkan kemungkinan penganiayaan terhadap mereka di Gaza.
Almog Cohen, rekan Ben-Gvir di partai Otzma Yehudit, membalas anggota keluarga.
"Anda tidak memonopoli rasa sakit. Kami juga menguburkan lebih dari 50 teman," kata Cohen.
Pertemuan tersebut diadakan untuk membahas usulan undang-undang Ben-Gvir, yang sedang diajukan ke parlemen. Masih ada beberapa tahapan yang harus dilalui sebelum menjadi undang-undang dan bisa dicabut.
Adapun di Tel Aviv, sekelompok besar anggota keluarga lainnya bertemu dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan anggota kabinet perang di kementerian pertahanan.
Udi Goren, salah satu anggota keluarga, pulang lebih awal karena merasa tidak ada informasi baru yang diberikan oleh kabinet perang.
Dia mengaku sangat kecewa mendengar pemerintah tidak memprioritaskan pembebasan sandera di atas segalanya, termasuk misi mengalahkan Hamas.
Ketika ditanya apakah dia telah mendengar informasi tentang kemungkinan pembebasan sandera, Goren mengatakan kepada CNN bahwa tidak ada hal baru.