Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

[BREAKING NEWS] Hizbullah Bombardir Israel, Korban Jiwa Berjatuhan, Israel Tabuh Genderang Perang, Lebanon Mencekam!

Hizbullah Bombardir Israel, Korban Jiwa Berjatuhan, Israel Tabuh Genderang Perang, Lebanon Mencekam!

Hizbullah bombardir Israel berkali-kali dalam satu hari.

Perlawanan Hizbullah dilaporkan menargetkan posisi Al-Baghdadi di Israel.

Bombardir yang dilakukan Hizbullah terhadap Israel, Rabu (22/11/2023) ini mengakibatkan korban jiwa.

Dalam upaya terkoordinasi, situs-situs Israel termasuk Al-Asi, Al-Manara, Al-Marj, dan Tal Al-Taha juga diserang dengan presisi langsung, sebagaimana dikonfirmasi oleh Hizbullah.

Menurut koresponden Al-Mayadeen di selatan, sebuah salvo rudal diluncurkan dari Lebanon menuju posisi Israel di dekat kota Aita al-Shaab di sektor tengah. 

hizbullah bombardir israel

Asap mengepul dekat situs militer Israel di desa perbatasan selatan Lebanon, Aita al-Shaab, menyusul penembakan yang dilakukan oleh Hizbullah. Minggu (15/10/2023)
Menanggapi serangan tersebut, Menteri Luar Negeri Israel mengeluarkan peringatan keras yang menyatakan bahwa tindakan Hizbullah dapat memicu eskalasi dan berpotensi memicu perang di Lebanon.

Dalam pernyataanya militan Hizbullah di Lebanon akan terus melancarkan serangannya ke wilayah Israel yang berbatasan langsung dengan negara itu, kecuali penjajah zionis itu menghentikan serangannya ke Gaza Palestina.

Hizbullah musuh bebuyutan asal Lebanon

hizbullah bombardir israel

Hezbollah atau Hizbullah adalah kelompok paramiliter yang paling berpegaruh di Lebanon. 

Hizbullah didirikan pada 1982 dengan tujuan utama melawan pendudukan Israel di Lebanon Selatan.

Pada perkembangannya, jangkauan misi Hizbullah meluas, tetapi masih dengan fokus membendung pengaruh Barat, khususnya Amerika Serikat (AS), dan Israel.

Selama empat dekade, Hizbullah tidak hanya melawan Israel di Lebanon, tetapi mengawasi segala aktivitas Israel di berbagai negara, termasuk di Jalur Gaza.

Hizbullah disokong Iran dan merupakan kartu strategis yang menjadi kepanjangan tangan kepentingan Iran di Timur Tengah.

Oleh Israel, AS, dan sekutu-sekutunya, Hizbullah dianggap sebagai kelompok teoris.

Bagaimana Hizbullah menjadi musuh bebuyutan Israel?

Hezbollah atau Hizbullah berarti Partai Tuhan. Kelompok ini didirikan pada 1982 oleh kelompok bersenjata Muslim Syiah dan didanai oleh Iran untuk melawan invasi Israel ke Lebanon.

Melansir Kompas Nasional, tujuan Hizbullah pada awalnya adalah untuk melawan pendudukan Israel di Lebanon Selatan.

Di Lebanon, Hizbullah menjelma sebagai salah satu kelompok politik dan militer yang paling berpengaruh dan banyak didukung oleh Muslim Syiah.

Bahkan ada yang menyebut Hizbullah sebagai "negara di dalam negara", karena memiliki jaringan politik dan militer yang luas.

Sejak 1992, Hizbullah dipimpin oleh Hassan Nasrallah, setelah pendahulunya terbunuh dalam serangan Israel.

Nasrallah tidak hanya menjadi Sekretaris Jenderal Hizbullah, tetapi berdiri sebagai salah satu tokoh politik paling berpengaruh di Lebanon.

Tujuan Hizbullah untuk mengakhiri pendudukan Israel di Lebanon Selatan tercapai pada tahun 2000.

Pamor Nasrallah dan Hizbullah semakin naik ketika berhasil menyergap patroli Israel di perbatasan Israel-Lebanon pada Juli 2006.

Dalam sergapan tersebut, dua tentara Israel ditangkap dengan harapan dapat terjadi kesepakatan pertukaran tahanan.

Namun, Israel merespons secara militer sehingga terjadi perang dengan Hizbullah selama 33 hari.

Perang berakhir di jalan buntu, dengan Hizbullah kehilangan lebih banyak pasukan dan kehancuran luas di Lebanon selatan akibat bom Israel.

Baca juga: 6 Aturan 4 Hari Gencatan Senjata Hamas dan Israel, Kabar Baik Truk Kemanusiaan Boleh Masuk Gaza 

Kendati demikian, Nasrallah mengatakan perang tersebut merupakan keberhasilan bagi Hizbullah yang mampu bertahan dari gempuran Israel yang kekuatannya lebih besar.

Sedangkan Israel pernah menyebut perang tersebut sebagai kegagalan dan merupakan “peluang yang terlewatkan”.

Pada perkembangannya, misi Hizbullah meluas melampaui Lebanon, di mana pun asalkan sasarannya tetap membendung hegemoni Amerika Serikat (AS) dan Israel.

Hizbullah pun menjadi pilar utama dalam lingkaran kubu antihegemoni AS dan Israel di Timur Tengah, yang di dalamnya terdapat Iran, Suriah, Hamas, Jihad Islami, dan kelompok Syiah Al Mahdi di Irak.

"Dukungan Iran telah membantu Hizbullah mengkonsolidasikan posisinya sebagai aktor politik paling kuat di Lebanon serta aktor militer dengan persenjataan yang besar yang didukung oleh Iran di seluruh Timur Tengah,” kata Lina Khatib, direktur SOAS Middle East Institute di London, kepada Associated Press sebagaimana dikutip Kompas.com, Kamis (9/11/2023).

Amerika Serikat memperkirakan Iran mengalokasikan ratusan juta dollar setiap tahunnya untuk mendukung Hizbullah dalam beberapa tahun terakhir.

Pada 2021, Nasrallah mengklaim bahwa Hizbullah memiliki 100.000 tentara dan roket yang bisa menyerang seluruh wilayah Israel.

Israel memperkirakan Hizbullah memiliki sekitar 150.000 rudal berpemandu dan dikabarkan sangat khawatir apabila senjata tersebut digunakan untuk menyerang anjungan gas alam dan pembangkit listrik miliknya.

Sikap Hizbullah dalam Perang Hamas-Israel

Meski memiliki misi utama melawan Israel di mana pun lokasinya, Hizbullah berhati-hati dalam mengambil sikap.

Ketika konflik antara Hamas di Palestina dan Israel memanas pada awal Oktober 2023 misalnya, tentara Hizzbullah sudah dikomando dalam siaga penuh.

Hezbollah juga menyebarkan anggotanya di Mesir sebagai pintu masuk untuk membantu Hamas melawan Israel di Jalur Gaza.

Namun, Hizbullah tetap berhati-hati sebelum terlibat sepenuhnya dalam perang Israel-Hamas, karena berisiko menyeret Lebanon dan bisa memicu gejolak di dalam negeri yang disuarakan oleh oposisinya.

Di Lebanon, kubu oposisi Hizbullah umumnya menyoroti sikap Hizbullah yang mendukung pandangan kepemimpinan Iran.

Tekanan terus-menerus yang dilakukan Hizbullah terhadap perbatasan utara Israel merupakan bentuk dukungannya terhadap Hamas.

Hizbullah telah kehilangan tiga pejuangnya, sementara pejabat Israel mengklaim seorang tentaranya tewas dalam serangan rudal anti-tank di perbatasan Israel-Lebanon sejak memanasnya hubungan Hamas-Israel pada awal Oktober 2023.

Qassim Qassir, seorang analis Lebanon yang dekat dengan Hizbullah mengatakan apabila situasi memerlukan eskalasi lebih lanjut, maka Hizbullah akan melakukannya.

Para pejabat Hizbullah telah memperingatkan Israel apabila pembunuhan terhadap warga sipil Gaza masih berlanjut, perang akan meluas.

Di saat yang sama, Presiden AS Joe Biden juga memperingatkan pihak-pihak di Timur Tengah untuk tidak ikut serta dalam konflik Hamas-Israel.

AS telah mengirimkan kapal perangnya ke wilayah konflik dan berjanji memberikan dukungan penuh kepada Israel.

Sumber Berita / Artikel Asli : Tribunnews

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Onlineindo.TV | All Right Reserved