Bupati Tasikmalaya, Ade Sugianto melakukan orasi dalam Aksi Bela Palestina di depan Masjid Baiturrahman, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat Sabtu, 18 November 2023.
Dalam orasinya tersebut Ade Sugianto diduga keserimpet alias salah ucap. Berniat ingin mengucapkan ‘Bersatu membantu Palestina’, ia malah mengatakan ‘bersatu membantu Israel’.
Akibat salah ucap tersebut, dalam waktu singkat video yang menampilkan momen Ade Sugianto teriak ‘bantu Israel’ itu viral di media sosial. Salah satunya diunggah oleh akun Instagram @fakta.beriita pada Senin, 20 November kemarin.
Dalam video berdurasi 27 detik itu, terlihat sang Bupati sedang berorasi di atas panggung dan disaksikan ribuan peserta aksi.
Sejak awal Ade tampak menggebu-gebu menyampaikan orasinya yang sangat mendukung kebebasan Palestina.
“Saudara Islam kita digenosida, ditindas, dianiaya, di luar peri kemanusiaan. Maka wajib bagi kita untuk bangkit, berdoa, bersatu membantu Israel. Allahu Akbar!” teriak bupati yang diikuti oleh suara takbir massa aksi.
Ade Sugianto kemudian meneriakkan “Palestina” lalu diikuti teriakan massa “Merdeka”. Dia melanjutkan dengan menyebut “Israel” disusul dengan teriakan “hancurkan” dari massa aksi.
Permintaan maaf
Setelah videonya viral di berbagai platform media sosial, Ade Sugianto kemudian menyampaikan klarifikasi sekaligus meminta maaf kepada masyarakat Indonesia.
Klarifikasi dan permintaan maaf tersebut disampaikan Ade melalui akun YouTube pribadinya pada Minggu, 19 November 2023 lalu.
“Saya Ade Sugianto, dalam kesempatan yang baik ini ijinkan saya menyampaikan pelurusan atas penyampaian akhir dari orasi Bela Palestina yang terjadi pada Sabtu, 18 November 2023 di halaman Masjid Baiturrahman,” ucapnya
“Seharusnya saya menyampaikan ‘bangkit, bersatu dan berdoa membantu Palestina’ namun saya keseleo lidah justeru terbalik, yang saya sampaikan di akhir orasi itu adalah ‘bangkit, bersatu, berdoa membantu Israel’ ini sangat terbalik dengan yang saya maksud,” sambungnya
Ade menegaskan ia tidak bermaksud menyampaikan hal itu, apalagi merencanakannya untuk diucapkan. Ia mengaku ucapan tersebut keluar tanpa ia sadari.
“Itu kembali kepada kelemahan dan kesalahan saya, untuk itu saya mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada ulama, warga Indonesia khususnya warga Tasikmalaya,” tuturnya.
Terakhir, Ade menyampaikan terima kasih kepada sejumlah pihak yang sudah menegur dan memberinya peringatan ihwal persoalan ini.