JAKARTA - Untuk menjadi seorang prajurit TNI bukanlah hal yang mudah. Tak sedikit dari orangtua, meski ia seorang prajurit menginginkan anaknya memilih jalan hidup yang lain, atau tidak menjadi seorang tentara.
Jenderal TNI (Purn) Luhur Binsar Pandjaitan misalnya. Meski, dikenal sebagai sosok berbahay di militer dengan kemampuan tempur yang dimiliki, ternyata ia tak ingin anaknya mengikuti jejaknya.
Keinginan tak sesuai kenyataan, atau malah menjadi karma baginya. Putranya, Paulus Pandjaitan menyatakan keinginannya untuk menjadi prajurit TNI.
Paulus mengungkapkan keinginannya itu saat Luhut menjadi Duta Besar (Dubes) RI untuk Singapura 1999. Bahkan, Paulus memohonnya dengan menangis agar direstui sang ayah, yang kini menjabat sebagai Menko Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves).
”Pokoknya dia harus jadi seorang Sarjana,” tegas ujar Luhut dikutip dari buku bigorafi Luhut Binsar Pandjaitan berjudul “Luhut” dikutip.
Paulus memang kerap diajak Luhut ketika bertugas, bahkan pernah dibawa ke Timor Timur yang kini bernama Timor Leste. Keinginannya itu tak bisa dilepaskan dengan pengalamannya bersama sang ayah.
"Barangkali kenangan itulah yang terpatri dalam benak Paulus. Bahwa menjadi militer itu sesuatu yang keren dan gagah,” ujar mantan Dansat 81 Kopassus ini.