Sekretaris Jenderal (Sekjen) Habib Rizieq Shihab (HRS) Center Haikal Hassan, menyebut Arab Saudi atau Saudia Arabia sebagai Yahudi Arabia.
“Saya bukan menyebut Saudi Arabia lagi, tapi Yahudi Arabia. Saya gak peduli saya dicekal untuk umrah, haji, oleh MBS dan antek-anteknya,” ujar Haikal dikutip dari unggahan akun Instagram rizahabsy13 (20/11/2023).
Alasannya, Haikal menyebut Saudi Arabia turut membantu Zionis Israel dalam membantai rakyat Palestina.
Bantuannya, kata Haikal, para tentara Amerika yang tergabung dalam sekutu Israel, transit di Riyadh sebelum menuju Israel.
“Kenapa saya katakan demikian, itu untuk membunuh saudara-saudaranya yang ada di Palestina, tentara-tentara Amerika, transitnya di mana? Di Riyadh,” Haikal menuturkan.
Dia pun menyayangkan atas sikap yang diperlihatkan Saudi Arabia.
Menurutnya, sebagai sesama negara Islam, Saudi Arabia mestinya memutuskan hubungan tersebut dan tidak memberikan izin tentara Amerika transit di Riyadh.
“Lu ngapain transit di situ? Ini adalah orang-orang yang membantu mereka yang mau membunuh saudara-saudaranya di Palestina. Itulah Saudi Arabia. Harusnya dia putuskan hubungan itu,” tandasnya.
Seperti diketahui dan telah menarik perhatian publik, tentara Amerika melakukan transit di Riyadh, Arab Saudi, sebelum melanjutkan perjalanan ke Israel.
Langkah ini telah memancing berbagai spekulasi dan menimbulkan pertanyaan tentang tujuan dan implikasi strategis dari pergerakan tersebut.
Sumber-sumber yang dekat dengan situasi menyebutkan, transit ini berkaitan dengan upaya diplomasi dan kerjasama antara Amerika, Arab Saudi, dan Israel.
Tujuan lebih lanjut dari perjalanan ini menjadi perbincangan hangat.
Kehadiran tentara Amerika di kawasan Timur Tengah selalu memiliki implikasi strategis.
Meskipun ada tujuan diplomatik yang diumumkan, masih terdapat spekulasi dan tantangan terkait keamanan yang mungkin muncul akibat transit ini.
Perbincangan lebih lanjut terkait risiko dan keuntungan dari langkah ini terus berkembang.