Sekretaris Departemen IV DPP Partai Demokrat Hasbil Mustaqim Lubis memprediksi pasangan nomor urut satu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) akan bersatu dengan pasangan nomor urut tiga Ganjar Pranowo-Mahfud MD untuk mengalahkan pasangan nomor urut dua Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Pasalnya AMIN mempunyai permasalahan dalam logistik, diketahui bahwa koalisinya minim dukungan pengusaha, sedangkan kekurangan Ganjar-Mahfud terletak pada elektabilitas yang masih di bawah Prabowo-Gibran.
"Si 1 & 3 bakal bersatu untuk mengalahkan si 2. Si 1 karena logistik tiba-tiba tersendat, si 3 karena belum mampu mengejar elektabilitas 2," ucap Hasbil dikutip populis.id dari akun X pribadinya, Rabu (22/11).
Namun meskipun demikian, Hasbil menyarankan Prabowo-Gibran untuk tetap tenang dan berfokus bekerja cerdas untuk rakyat. "Ya sudah, si 2 harus tetap tenang & fokus kerja cerdas," imbuhnya.
Sementara itu, Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud menggandeng kerja sama dengan Tim Nasional (Timnas) Pemenangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin (AMIN) karena mengalami tekanan serupa menjelang kampanye Pilpres 2024.
Sekretaris TPN Ganjar-Mahfud, Hasto Kristiyanto mengatakan salah satu tekanan yang diterima pihaknya dan Timnas AMIN mendekati masa pemilihan adalah penuruhan baliho di berbagai daerah.
"Kami membangun komunikasi dengan AMIN karena merasakan hal yang sama sehingga inilah yang kemudian kami luruskan supaya demokrasi berada di koridornya," kata Hasto di Jakarta, Sabtu (18/11) dikutip dari katadata.co.id.
Selain itu, tekanan juga dialami oleh pendukung TPN yang menyuarakan kebenaran, yaitu Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya yang menerima intimidasi setelah memotret penguatan elektabilitas Ganjar-Mahfud.
Kemudian tekanan serupa juga dialami pegiat media sosial Ulin Ni'am Yusron. Hasto pun mengatakan dirinya dengan Adian Napituplu yang merupakan rekan di PDIP mendapat tekanan dengan dilaporkan atas dugaan pencemaran nama baik.
"Jadi, berbagai sinyal-sinyal itu sudah ada, tetapi bagi kami ketika politik itu digerakkan pada keyakinan untuk masa depan bangsa dan negara, dan berakar kuat pada sejarah bagaimana kekuasaan itu untuk rakyat, bagaimana reformasi memang untuk menggelorakan semangat antikolusi, nepotisme, dan korupsi," kata Hasto.
Namun hal ini tidak meruntuhkan semangat rakyat untuk memberikan dukungan kepada Ganjar-Mahfud. "Buktinya rakyat memberikan dukungan. Ketika ada tekanan pencopotan baliho Pak Ganjar-Prof Mahfud, rakyat menyediakan rumahnya. Ini, kan, the essence of people movement," ujar Hasto.