Sejak konflik di Gaza pecah pada 7 Oktober 2023, lima negara dengan militer tangguh dan rakyatnya yang solid ini begitu santer menyuarakan kecaman pada Israel untuk menghentikan peperangan.
Dengan kekuatan militer yang kuat serta rakyatnya yang solid, lima negara ini berusaha menunjukkan aksinya membela Palestina
Lima negara ini turut membantu warga Palestina dalam mempertahankan diri ketika diserang Israel.
Pimpinan Syiah Hizbullah, Hassan Nasrallah dari Lebanon kecam kebrutalan Israel
Pimpinan Syiah Hizbullah, Hassan Nasrallah dari Lebanon kecam kebrutalan Israel (AP)
Seperti halnya di Indonesia yang dengan sigap langsung memberikan bantuan kemanusiaan untuk korban perang di Gaza.
Selain itu, Majelis Ulama Indonsia (MUI) mengajak masyarakat turut membantu perjuangan rakyat Palestina dengan cara memboikot produk Israel maupun pendukungnya.
Tak hanya Indonesia, sejumlah negara yang lain mulai unjuk gigi menentang penjajahan Israel dengan beragam cara.
Berikut lima negara dengan militer tangguh yang menentang penjajahan Israel:
1. Mesir
Mesir adalah salah satu negara dengan kekuatan militer tangguh yang mengelilingi Israel.
Mesir dengan tegas menolak pembentukan negara berdaulat Israel di wilayah Palestina pada tahun 1948.
Konflik kedua negara dimulai dengan Perang Israel-Arab pada tahun 1948, 1956, dan 1967 yang mengakibatkan sengketa wilayah dan berujung pada konflik politik.
Hubungan antara Mesir dan Israel membaik pada tahun 1979 ketika mereka menandatangani perjanjian perdamaian, yang menjalin hubungan diplomatik dan menormalisasi hubungan ekonomi dan budaya.
Namun, kedua negara kerap menghadapi tantangan dalam menjaga kestabilan hubungan.
Secara khusus, penjajahan Israel atas Palestina dan geopolitik regional menciptakan konflik antara kedua negara.
Sebagai negara tetangga Palestina, Mesir sangat getol dengan aksi penjajahan yang dilakukan Israel.
Mesir telah memberikan sejumlah bantuan melalui perbatasan Rafah.
2. Iran
Iran adalah negara dengan sejumlah senjata militer canggih yang paling bermusuhan dengan Israel. Kedua negara kerap bentrok.
Mulai tahun 1947, saat berdirinya Israel, Iran adalah satu-satunya negara yang tidak mendukung masuknya Israel ke PBB pada tahun 1949.
Ketegangan kedua negara terus berlanjut hingga Pemimpin Tertinggi Khomeini menyatakan Israel sebagai musuh dari umat Islam.
Iran juga menyangkal legitimasi Israel, menyebabkan Israel menghentikan semua hubungan diplomatik.
Israel telah memberikan warning pada Israel untuk menghentikan penindasan di Gaza.
3. Yordania
Konflik antara Yordania dan Israel telah meningkat sejak pemberontakan Arab Spring pada tahun 2011.
Israel sangat menentang negara tersebut atas keputusannya untuk menegaskan kedaulatan atas daerah Enklave Naharayim yang dikuasai kedua negara selama 25 tahun.
Semenjak Israel terus memberikan serangan terhadap warga di Gaza, Palestina, Raja Yordania langsung buka suara.
Pernyataan Abdullah ini dikeluarkan beberapa hari setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memperkirakan Israel akan mengambil tanggung jawab keamanan secara keseluruhan di Gaza, dikutip TribunnewsMaker.com dari The National News.
Lebih dari sepuluh juta penduduk Yordania merupakan keturunan Palestina.
Hal ini yang menjadi salah satu dasar atas dukungan Yordania kepada Palestina.
4. Turki
Turki menjadi negara Muslim pertama yang menjalin hubungan luar negeri pertama dengan Israel, termasuk hubungan militer, keuangan, dan diplomatik.
Namun, hubungan memburuk ketika Turki secara terbuka menentang serangan militer Israel tahun 2007 di Jalur Gaza, Operasi Cast Lead.
Konflik semakin parah ketika sembilan warga Turki yang menaiki armada yang mencoba mendobrak blokade Gaza dibunuh oleh pasukan Israel.
Pasca kejadian tersebut, Presiden Turki Erdogan menilai Israel sebagai negara teroris sehingga menyebabkan menurunnya hubungan diplomatik dan militer kedua negara pada tahun 2011.
Turki memiliki rakyat yang sangat solid mendukung aksi Presiden Turki Erdogan untuk mengecam tindakan brutal Israel.
5. Indonesia
Menjadi negara dengan militer terkuat nomor 13 dunia serta memiliki rakyat yang solid membela hak kemanusiaan, Indonesia dengan lantang mengecam tindakan Israel yang berusaha membumihanguskan Gaza.
Walaupun Indonesia tidak begitu ambil sikap soal aksi militer di Gaza, namun rakyat +62 solid memberikan bantuan kemanusiaan.
Jikalau Lebanon turut membantu menyerang Israel untuk membela rakyat Gaza, maka Indonesia mengambil andil dalam hal kemanusiaan untuk menolong rakyat Gaza.
Sejumlah bantuan kemanusiaan mulai dikirim ke Gaza. Rakyatnya dan sejumlah figur publik di Indonesia bersatu padu ikut andil membantu Palestina terutama dalam urusan kemanusiaan.
Selain itu, MUI juga mengajak warga +62 untuk memboikot serta mengharamkan produk buatan Israel beserta pendukungnya.
Tak hanya itu, Indonesia juga memiliki kekuatan netizen yang sangat solid dalam membela kemanusiaan.
Terbukti, sejak Israel menyerang Gaza, netizen Indonesia melalui media sosial mulai memberondong dan menyerang akun Perdana Menteri Israel, Netanyahu.
MasyaAllah, Syifa Hadju Rela Panas-panasan Turun ke Jalan Ikut Demo Bela Palestina, Aksi sang Artis Dipuji Habis-habisan!