Inilah Berita Viral hari ini, viral pidato Anies Baswedan singgung soal nepotisme.
Baru-baru ini, video bakal calon presiden dari Koalisi Perubahan, Anies Baswedan, jadi sorotan.
Dalam video tersebut, Anies Baswedan menyinggung soal nepotisme.
Anies Baswedan menyatakan koalisinya akan menyuarakan perubahan dengan cara terhormat.
Ia mengaku tidak ingin memenangkan kontestasi Pilpres 2024 dengan cara nepotisme.
Hal itu dia ungkapkan ketika menyapa warga Jember, Jawa Timur, dalam acara jalan sehat bersarung di Kaliwates, Jember, Minggu (29/10/2023).
"Bila meraih kewenangan dengan cara nepotisme, nanti saat berkuasa pasti nepotisme, betul?" tanya Anies kepada warga Jember, Minggu, dilansir dari Kompas.com.
Begitu juga ketika pasangan calon presiden dan calon wakil presiden memenangkan Pilpres 2024 dengan cara-cara curang.
Kemungkinan, kata Anies, pemimpin tersebut akan melakukan kecurangan ketika memimpin.
"Bila meraih kewenangan dengan cara-cara kecurangan, maka ketika nanti memegang kewenangan pasti akan curang," kata Anies.
"Tapi bila kita kerjakan dengan cara terhormat, nanti ketika pegang kewenagan menjalankannya dengan terhormat pula," jelasnya.
Video tersebut salah satunya diposting di Instagram @KompasTV.
Video Anies itupun langsung mendapat banyak komentar netizen.
Meskipun Anies tak menyebut siapa sosok yang disebutnya nepotisme, namun netien tetap menyoroti Anies.
Berikut beberapa komentar netizen dirangkum Tribun-Timur.com:
"Pantas kah seorang capres membuat pernyataan seperti ini. Lebih baik fokus ke visi misi daripda menyudutkan dan menyerang capres lain. Buatlah pesta demokrasi ini adem untuk semua masyarakat pak," tulis pemilik akun @midasetioningsih
"Kampanye sibuk singgung sana sini...keliatan tdk punya visi misi program," tulis pemilik akun @donny_arikanami
"Senjata andalan..menjatuhkan lawan.. bermain kata dan NOL kerja..," tulis pemilik akun @erlan_dunov.
"Ini belum jadi udah senggol sana senggol sini (emoji) ngeri kalau gak jadi (emoji)," tulis pemilik akun @xzhy.core.
Anies Suarakan Perubahan
Pada kesempatan tersebut, Anies juga menyatakan, menyuarakan tentang perubahan tidak mudah dan kerap menghadapi tantangan.
Sebab, tidak semua orang senang dengan perubahan yang akan mengubah hidup mereka.
Ia mencontohkan para tengkulak yang selama ini mengambil keuntungan dari mahalnya harga beras.
Tengkulak tersebut kemungkinan tidak setuju soal rencana Anies dan Muhaimin menstabilkan harga beras karena keuntungannya diambil.
"Harga beras kita murah apa mahal? Petani terima uang yang mahal itu tidak? Jadi harga mahal itu uangnya ke mana? Kalau harganya mahal dan uangnya diterima petani, ikhlas enggak? Ikhlas," beber Anies.
"Masalahnya harganya mahal, uangnya tidak diterima petani. Lalu (mereka) mendengar ada kabar, ada rencana perubahan, mereka yang mendapatkan keuntungan dari sini tidak menginginkan perubahan, sementara rakyat yang dirugikan membutuhkan perubahan," imbuh Anies.
Sebagai informasi, calon presiden dan calon wakil presiden dari Koalisi Perubahan, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar melaksanakan jalan sehat sarungan di Jalan Nusantara, Kaliwates, Jember, Jawa Timur, Minggu (29/10/2023).
Pantauan Kompas.com di lokasi, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin tiba lebih dulu di lokasi pada pukul 06.50 WIB.
Anies kemudian muncul sekitar pukul 07.00 WIB. Keduanya kompak mengenakan rompi hijau.
Anies mengenakan baju berwarna putih dan sarung batik bernuansa putih dan coklat.
Sedangkan Cak Imin menggunakan baju hijau muda dan sarung senada. Setibanya di lokasi, Anies maupun Cak Imin menuju panggung tinggi dan menyapa warga Jember.
4 Keunggulan dan Kekurangan Anies Baswedan Berdasarkan Chat GPT OpenAI
Belakangan ini, Chat GPT semakin digandrungi.
GPT merupakan singkatan dari Generative Pre-Trained Transformer.
Chat GPT adalah tools Chatbot berbasis kecerdasan buatan (AI) dari OpenAI.
Adapun OpenAI merupakan platform kecerdasan buatan yang didirikan pada tahun 2015 oleh Sam Altman dan Elon Musk.
OpenAI, perusahaan asal Negeri Paman Sam ini fokus mengembangkan teknologi Artificial Intelligence (AI).
Lalu pada akhir November 2022, OpenAI secara resmi mengumumkan versi prototipe dari chatbot AI terbaru mereka yang diberi nama Chat GPT.
Dengan Chat GPT, Kamu bisa menanyakan apapun, termasuk soal politik.
Kamu sudah coba pakai Chat GPT?
Kali ini, Tribun-Timur.com mencoba mencari tahu terkait mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Ada tiga kata kunci yakni apa keunggulan Anies Baswedan, apa kelemahan Anies Baswedan, dan apakah Anies Baswedan bisa menang Pilpres 2024?
Berikut jawabannya:
1. Keunggulan Anies Baswedan
Anies Baswedan adalah politikus dan Gubernur DKI Jakarta saat ini yang telah menjabat sejak 2017 (masa jabatan berakhir pada Oktober 2022).
Beberapa keunggulan yang sering dikaitkan dengan Anies Baswedan adalah:
- Kepemimpinan yang inovatif:
Anies Baswedan dikenal sebagai seorang pemimpin yang inovatif dan progresif, yang selalu mencari cara baru untuk memajukan Jakarta.
Dia sering menggunakan teknologi dan media sosial untuk berinteraksi dengan masyarakat dan mendapatkan masukan dari mereka.
- Kemampuan untuk mendengar suara rakyat:
Anies Baswedan memiliki kemampuan untuk mendengarkan suara rakyat dan memperjuangkan kepentingan mereka.
Dia sering mengadakan dialog dengan masyarakat dan kelompok-kelompok kepentingan untuk mencari solusi yang terbaik bagi Jakarta.
- Fokus pada pendidikan:
Anies Baswedan dikenal sebagai seorang pendidik dan penulis yang vokal dalam memperjuangkan peningkatan kualitas pendidikan.
Selama menjabat sebagai gubernur, ia telah memperjuangkan program-program pendidikan seperti "Jakarta Belajar" yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Jakarta.
- Pengembangan infrastruktur:
Anies Baswedan telah memulai beberapa proyek infrastruktur besar yang diharapkan dapat meningkatkan mobilitas dan kualitas hidup warga Jakarta, seperti proyek moda transportasi massal seperti MRT dan LRT serta pembangunan trotoar dan jalan raya yang lebih baik.
Namun, seperti halnya dengan pandangan tentang keunggulan Ganjar Pranowo, pandangan mengenai keunggulan Anies Baswedan juga bisa berbeda-beda tergantung dari sudut pandang dan pandangan pribadi masing-masing individu.
2. Kelemahan Anies Baswedan
Seperti halnya dengan tokoh publik lainnya, Anies Baswedan juga memiliki kekurangan dan kritik yang diarahkan kepadanya. Beberapa kekurangan yang sering dikaitkan dengan Anies Baswedan adalah:
- Kontroversi kebijakan:
Beberapa kebijakan Anies Baswedan selama menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta telah menimbulkan kontroversi dan kritik. Contohnya, kebijakan penghapusan trotoar dan kebijakan ganjil-genap yang diterapkan di Jakarta.
- Kinerja pemerintah yang dianggap belum optimal:
Beberapa kritik juga diarahkan kepada kinerja pemerintah dalam mengatasi masalah di Jakarta, seperti kemacetan, banjir, dan perumahan yang layak.
Meskipun telah dilakukan beberapa proyek infrastruktur besar, beberapa masalah tersebut masih menjadi permasalahan yang belum sepenuhnya teratasi.
- Kurangnya keterlibatan masyarakat dalam pengambilan keputusan:
Anies Baswedan dianggap kurang mengikutsertakan masyarakat dalam pengambilan keputusan dan konsultasi mengenai kebijakan-kebijakan yang diambil.
Beberapa kebijakan yang kontroversial diambil tanpa melibatkan konsultasi dan partisipasi masyarakat.
- Persoalan politik:
Anies Baswedan juga sering dianggap sebagai tokoh politik yang kontroversial dan diwarnai oleh isu-isu politik. Hal ini dapat mengganggu fokusnya dalam menjalankan tugasnya sebagai gubernur.
Namun, tentu saja pandangan mengenai kekurangan Anies Baswedan ini dapat berbeda-beda tergantung dari sudut pandang masing-masing individu.
3. Apakah Anies Baswedan bisa menang Pilpres 2024?
Saat menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan telah menunjukkan kepiawaiannya dalam memimpin ibu kota Indonesia.
Meskipun demikian, memprediksi kemenangan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 sangatlah sulit karena terdapat banyak faktor yang dapat memengaruhi hasil dari Pilpres tersebut.
Pertama, Anies Baswedan harus memenuhi persyaratan kelayakan untuk menjadi calon presiden.
Selain itu, ia juga harus memperoleh dukungan dari partai politik atau memutuskan untuk maju sebagai calon independen.
Kedua, dalam Pilpres 2024, Anies Baswedan kemungkinan akan bersaing dengan kandidat-kandidat lain yang juga memiliki basis dukungan yang kuat.
Selain itu, dalam Pilpres 2024 juga dapat muncul isu-isu politik dan sosial yang dapat mempengaruhi opini masyarakat dan pilihan pemilih.
Ketiga, setiap pemilu pasti memiliki perbedaan dengan pemilu sebelumnya.
Kondisi politik dan sosial selalu berubah dari waktu ke waktu dan sulit diprediksi, sehingga memungkinkan terjadinya perubahan signifikan dalam dinamika politik dan persaingan pada Pilpres 2024.
Oleh karena itu, sulit untuk memastikan apakah Anies Baswedan dapat menang dalam Pilpres 2024 atau tidak.
Hal tersebut tergantung pada banyak faktor, termasuk kemampuan Anies Baswedan dalam membangun basis dukungan yang kuat, menjalin koalisi politik yang solid, serta mengatasi tantangan-tantangan politik dan sosial yang muncul pada saat kampanye dan pemilihan.
Itulah seputar Anies Baswedan berdasarkan uji coba Tribun-Timur.com di Chat GPT. (*)