Said Didu memberikan kritik keras terhadap Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) yang diresmikan Presiden Jokowi, Senin (2/10/2023).
Menurutnya, transportasi KA cepat hanya membebani masyarakat dengan utang ke China saja.
Ia bahkan mengajari Presiden Jokowi soal cara melayani masyarakat yang benar.
Dilansir dari WartaKotalive.com, Jokowi enggan berkomentar mengenai pembengkakan dana pembangunan KCJB hingga berujung utang ke China.
"Tanyakan Bu Menteri Keuangan," ucap Jokowi.
"Nanti ditanyakan ke KCIC, teknis seperti itu tanyakan ke KCIC," kata Jokowi.
Menurut Jokowi, pelayanan publik lebih utama dalam hal ini, sementara untung rugi sebaiknya dinomorduakan.
"Yang paling penting rakyat dilayani dengan baik, rakyat dilayani dengan cepat, karena fungsi transportasi massal itu di situ, bukan untung dan rugi," ungkap Jokowi.
Dari respons Jokowi itu, Said Didu memberikan kritikan keras melalui akun Twitter pribadinya, pada Selasa (3/10/2023).
Mantan Sekretaris Kementerian BUMN itu menilai jawaban Jokowi soal pembangunan KCJB yang dibiayai utang kepada China buka merupakan bentuk pelayanan kepada rakyat.
Dirinya pun mencontohkan bentuk nyata cara melayani rakyat.
Di antaranya menyediakan kebutuhan pokok dan bahan bakar minyak (BBM) dengan harga terjangkau.
Bukan menyediakan transportasi mahal yang membebani rakyat hingga sebesar Rp 15 miliar per hari.
"Bpk Presiden yth, contoh melayani rakyat antara lain siapkan pupuk, beras, BBM, gas, listrik, gula, garam, daging dll dg jumlah yg cukup dan harga yg terjangkau/murah," tulis Said Didu.
"Bukan menyediakan transportasi mahal KA cepat dg membeni utang kpd rakyat sktr Rp 15 milyar per hari !!!" tegasnya.