Setelah Wali Kota Gibran Rakabuming Raka resmi dipilih Koalisi Indonesia Maju (KIM) untuk mendampingi Capres Prabowo Subianto dan telah mendaftar ke KPU RI, pihak politikus PDIP menyerang habis-habisan Presiden Jokowi dan Gibran Rakabuming Raka.
Mereka menyoroti manuver politik keluarga Jokowi. Mulai dari tudingan gagalnya Presiden Jokowi tiga periode hingga putusan MK yang melenggangkan pencawapresan Gibran Rakabuming Raka.
Satu di antaranya politikus PDIP Masinton Pasaribu yang terus menyoroti putusan Mahkamah Konstitusi (MK) soal batas usia capres-cawapres yang mengonfirmasi skenario terakhir menciptakan calon boneka di Pemilu 2024. Hal ini disampaikan Masinton berangkat dari pernyataannya pada Juni 2022 lalu yang pernah menyebut ada 3 skenario dari kaum oligarki kapital.
Mulai dari skenario presiden 3 periode, kemudian setengah periode atau penundaan pemilu, dan skenario terakhir adalah menciptakan calon boneka jika Pemilu 2024 terlaksana.
"Saya bulan Juni 2022 lalu sudah menyampaikan ada 3 skenario yang saya bahasakan pada saat itu kaum oligarki kapital itu," kata Masinton dalam diskusi daring Polemik 'Suhu Politik Pasca Putusan MK' pada Sabtu (28/10/2023).
"Kalau kita lihat 3 periode tertolak, penundaan pemilu juga tertolak, kemudian melipir menggunakan tangan institusi negara yang sesungguhnya kita harapkan itu MK sebagai penjaga konstitusi kita," kata dia.
Sehingga menurut Masinton, ada upaya pelanggengan kekuasaan yang dilakukan oleh pemerintahan saat ini, yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Masinton pun meminta para pihak untuk melihat putusan MK ini bukan saat perkara itu diputuskan. Melainkan jauh sebelumnya yang ia sebut berawal dari tahun 2021.
"Jadi kita melihat ada upaya pelanggengan kekuasaan. Jadi kita melihat putusan MK itu dia tidak berdiri sendiri. Ini harus dilihat rangkaiannya, skenario itu. Tentu kalau saya lihat, kampanye ini dari 2021," kata Masinton dikutip dari Tribunnews.com.
Baca juga: DULU Kebanggaan Sekarang PDIP Sindir Presiden Jokowi, Singgung Dinasti Politik: Ambisi Satu Keluarga
Sebagaimana diketahui dalam perkara nomor 90/PUU-XXI/2023, MK mengabulkan gugatan permohonan seorang mahasiswa Universitas Negeri Solo (UNS) bernama Almas Tsaqibbirru selaku pemohon.
MK mengabulkan sebagian permohonan pemohon di mana amar putusannya membolehkan seseorang maju sebagai capres-cawapres berumur di bawah 40 tahun dengan syarat pernah atau sedang menjabat kepala daerah.
Atas putusan ini, Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka yang merupakan anak sulung dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang berusia 36 tahun, dipilih sebagai bakal calon wakil presiden (bacawapres) Prabowo Subianto lewat Koalisi Indonesia Maju (KIM).
Sejumlah pihak pun menyebut ada dugaan unsur penyalahgunaan wewenang yang dilakukan Ketua MK Anwar Usman, yang diketahui juga merupakan ipar dari Presiden Jokowi dan paman dari Gibran.
"Apakah ada benturan kepentingan? Pertama, kita bisa 'membaca' dengan jelas bahwa yang akan diuntungkan langsung oleh putusan ini adalah Gibran Rakabuming, yang memiliki hubungan keluarga dengan Ketua MK," ujar pakar hukum tata negara Bivitri Susanti, Selasa (13/10/2023) lalu.
Baca juga: Adian Napitupulu Tuduh Jokowi Marah ke PDIP Gegara Permintaan 3 Periode Ditolak, Puan: Enggak Pernah
Partai Golkar Bela Gibran
Di sisi lain, Partai Golkar menanggapi pernyataan Ketua DPP PDIP Ahmad Basarah yang menyebut kalau Gibran Rakabuming Raka membangkang usai diusung sebagai bakal cawapres Prabowo Subianto.
Ketua DPP Partai Golkar Dave Akbarshah Laksono menuturkan, Gibran Rakabuming memang merupakan figur muda yang berani. Kata dia, Gibran bisa saja mempertaruhkan segalanya demi menaikan peran anak muda termasuk untuk menjadi pemimpin bangsa Indonesia.
"Gibran adalah figur pemuda yang berani muncul dan mempertaruhkan segalanya demi menaikan peran pemuda," kata Dave saat dimintai tanggapannya, Sabtu (28/10/2023), dikutip dari Tribunnews.com.
Lebih lanjut, Dave juga menyatakan, Golkar sebagai partai pengusung menilai Gibran merupakan sosok yang mengerti kendala dari kemajuan pemuda Indonesia.
Atas hal itu kata Dave, sudah saatnya sosok pemuda seperti Gibran layak untuk maju sebagai pemimpin. "Mas Gibran mengerti apa yang menjadi kendala dalam kemajuan pemuda Indonesia, dan ini yang kita butuhkan kedepannya," tukas dia.
Sebelumnya, Ketua DPP PDIP, Ahmad Basarah mengatakan Gibran Rakabuming Raka telah melakukan pembangkangan karena melanggar keputusan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri. Hal ini terkait langkah Gibran yang secara resmi telah menjadi calon wakil presiden (cawapres) pendamping Prabowo Subianto.
Sebab, Basarah menegaskan Megawati sebagai pemegang mandat Kongres PDIP telah memutuskan pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD. "Maka secara konstitusi partai, secara aturan partai, dia (Gibran) telah melakukan pembangkangan, telah melakukan sesuatu yang berbeda dengan garis keputusan partai," kata Basarah di Kantor Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta, Sabtu (28/10/2023).
Dia menjelaskan dalam sebuah organisasi apapun termasuk partai politik (parpol) memiliki aturan main. Sebagai Wali Kota Solo, Basarah meyakini Gibran memahami anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) PDIP.
Dia menyebut Megawati memiliki hak prerogatif untuk memutuskan pasangan capres dan cawapres yang diusung berdasarkan amanat Kongres.
"Bu Mega menggunakan hak konstitusionalnya itu yang diberikan oleh Kongres untuk memutuskan Mas Ganjar Pranowo dan Pak Mahfud MD sebagai capres dan cawapres," jelas Basarah.
Sehingga, Basarah menuturkan seluruh pilar partai harusnya mematuhi dan mendukung keputusan Megawati.
"Maka ketika Mas Gibran mengambil keputusan keluar dari garis keputusan politik Pilpres 2024 dengan mencalonkan dirinya sebagai bakal cawapres, secara etika politik, bahkan bukan hanya keluarga besar PDIP, bahkan rakyat banyak pun telah menilai bahwa Mas Gibran dengan sengaja ingin keluar dan atau bahkan telah keluar dari keanggotaan PDIP sendiri," imbuhnya.
Serangan Bertubi-tubi ke Jokowi, Luhut Tegas: Saya Tidak Mundur dari Pak Jokowi
Sementara, dari Singapura, Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan bahwa dirinya tak pernah mundur dari Presiden Jokowi.
"Saya ndak akan pernah mundur dari Pak Jokowi," tegas Luhut melalui sebuah video yang diunggah di akun media sosial pribadinya luhut.pandjaitan, Sabtu (28/10/2023).
"Saya tetap akan loyal pada Pak Jokowi sampai saat terakhir dia mungkin sudah tidak membutuhkan saya," sambungnya.
Pria yang pernah menjabat sebagai Kepala Staf Kepresidenan RI periode 2014–2015 ini mengaku menganggap Presiden Jokowi sebagai komandan yang harus didukung.
"Dan karena saya anggap Pak Jokowi ini seorang komandan yang patut didukung at all cost (dengan sepenuh hati -red) oleh siapapun kalau dia masih punya karakter untuk republik ini," tuturnya.
Selama menjalani perawatan kesehatan di Singapura, Luhut mengaku tetap memastikan keberlanjutan proyek pembangunan di Indonesia dengan cara berkomunikasi dengan sejumlah menteri.
"Ya saya berkomunikasi banyak dengan teman-teman menteri itu. Mereka juga pernah datang, karena mereka mengatakan ke saya, 'ya kita butuh Pak Luhut bantu begini begitu, dan sebagainya'," terangnya.
Luhut juga mengakui bahwa banyaknya tugas yang ia emban saat ini tak sepenuhnya benar. "Ya walaupun menurut saya tidak sepenuhnya benar, karena ini adalah kerja sama tim, teamwork yang terbangun di bawah leadership Pak Jokowi," terangnya.
Lelaki yang saat ini juga menjabat sebagai Ketua Tim Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia ini mengaku hanya menjalankan tugas. "Saya hanya eksekutor kok, jadi jangan juga merasa bahwa saya itu segala-galanya. Enggak juga. Dan saya tidak pernah merasa itu. Ya orang aja bilang ini hebat-hebat," terangnya.
Sebelumnya diberitakan Kompas.tv, beredar isu bahwa Luhut akan mengundurkan diri dari jabatannya karena masalah kesehatan.
Dalam sebuah unggahan di media sosial yang beredar itu bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjuk Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir sebagai pengganti Luhut.
Padahal, Erick hanya ditunjuk sementara menggantikan posisi Luhut sebagai Menko Marves Ad Interim.
Erick mengaku sedang menunggu giliran untuk menjenguk Luhut yang saat ini sedang dirawat di salah satu rumah sakit di Singapura. "Saya lagi menunggu giliran menjenguk," kata Erick usai menghadiri acara The Asian Creative and Digital Economy Youth Summitatau ACE-YS di Taman Mini Indonesia Indah, Sabtu (28/10/2023).
Erick pun mengucapkan terima kasih kepada Presiden Jokowi atas kepercayaan untuk mengemban amanah sebagai Menko Marves Ad Interim yang menggantikan sementara tugas Luhut. "Saya ya berterima kasih atas kepercayaan yang diberikan oleh Bapak Presiden kepada saya," ujarnya.
Selama menjalankan tugas sebagai Menko Marves, Erick mengaku mendapatkan bimbingan langsung dari Luhut dan timnya.
"Dan tetap saya mendapat guidance (bimbingan) langsung dari Pak Luhut dan timnya, karena timnya sangat bagus, jadi ya saya coba kerjakan beberapa pekerjaan dalam waktu bersamaan ya, sebagai Menko (Marves) dan sebagai Menteri BUMN," ujarnya.
Luhut Doakan Prabowo Presiden
Saat merayakan hari ulang tahunnya yang ke-76, pada Kamis (28/9/2023) di Sopo Del Tower, Kuningan, Jakarta, Luhut merasa bahagia dengan kehadiran Prabowo Subianto. Luhut pun sempat mendoakan Prabowo agar menang di Pilpres 2024.
"Saya terus terang merasa bahagia karena banyak orang yang telah berkontribusi dalam hidup saya. Kepada Pak Prabowo, yang sekarang sedang bersiap-siap lari untuk jadi presiden. Kita doakan semoga bisa sukses dalam perjalanan hidupnya," kata Luhut.
Mendengar ucapan itu, Prabowo Subianto mengatakan jika Luhut adalah senior dan jenderal TNI terbaik di Indonesia.
"Baru berapa hari yang lalu saya di forum internasional saya katakan Jenderal Luhut was one of the best general of Indonesian Army, itu saya ngomong," kata Prabowo membalas sambutan Luhut.
Prabowo juga bercerita jika sampai saat ini, dia segan dengan sosok Luhut Binsar Pandjaitan sebab ada istilah once commander always a commander di TNI.
"Saya ini susah kalau bicara tentang Pak Luhut, karena beliau mantan komandan saya. Jadi kalau beliau panggil saya, saya langsung sikap sempurna," kata Prabowo.
Prabowo mengatakan Luhut juga termasuk senior yang mendidiknya saat di Akademi Militer dan ia pernah bersila di hadapan Luhut.
"Jadi kita punya riwayat yang panjang. Kita dari muda, beliau termasuk yang pelonco saya, saya masih ingat, Pak SBY juga ingat, saya pernah bersila di hadapan beliau, beliau kasih saya getuk. Saya juga di baret merah, beliau juga atasan saya, dan kami terus bersama-sama,"kenang Prabowo.
Prabowo mengungkapkan keakrabannya dengan Luhut berlanjut sampai pernah mendirikan pasukan antiteror bersama dan sekolah di Jerman.
"Saya pernah bilang ke Bang Luhut, kita ini kalau jauh rindu, kalau dekat kita ini susah bekerja. Sampai orang menjuluki kita "Tom and Jerry". Tapi saat-saat kritis, orang tidak tahu kami selalu berhubungan,"bebernya.
Pada saat-saat kritis, Prabowo mengaku selalu memilih mengutamakan Merah Putih di atas segalanya, mengutamakan kepentingan bangsa dan rakyat.
"Saya yang tahu itu dari beliau, dan beliau itu tahu dari saya. Jadi kadang-kadang gak boleh diceritakan di umum, nggak enak. Jadi kadang-kadang dalam suasana kritis, beliau telepon saya dan akhirnya kami mencari jalan yang terbaik bagi bangsa dan negara," kata Prabowo.
Sambil bercanda, Prabowo mengatakan ada sebutan istimewa yang dilekatkan kepada Luhut dan dirinya. "Dari dulu sandi beliau adalah Gajah. Saya Gajah muda, jadi kalau sekarang beliau telepon saya, saya masih jawab, 'siap! gajah muda di sini', sampai sekarang," kata Prabowo.
Saat menyampaikan selamat ultah, Prabowo sekaligus memohon maaf atas kelakuannya.
"Selamat berjuang dan selamat ulang tahun. Saya minta maaf kadang-kadang kelakuan saya juga ya begitulah, itu karena senior-senior juga membentuk saya. Bukan salah saya, saya dibentuk oleh senior kayak begitu," kata Prabowo disambut tawa.
Saat dimintai testimoni, Prabowo ternyata lebih dulu membuat sebuah ungkapan terima kasih kepada Luhut lewat bukunya berjudul Kepemimpinan Militer: Catatan dari Pengalaman. "Saya tidak perlu bikin testimoni. karena saya duluan bikin buku dan di situ testimoni saya di buku saya tentang Pak Luhut, silahkan baca,"tutupnya yang dikutip dari tayangan KOMPAS TV.
Dari Singapura, Luhut Beri Sinyal Dukung Prabowo-Gibran
Terbaru, dari Singapura, melalui akun instagram, Rabu (25/10/2023), Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi itu menyanjung dan mendukung Prabowo yang telah memilih Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka sebagai pendampingnya.
Berikut selengkapnya pernyataan Luhut yang dikutip Tribun-medan.com:
Dari ruang pemulihan di Singapura yang tenang, berbagai hiruk-pikuk informasi dari Tanah Air mash tak lepas dari pendengaran saya, khususnya mengenai dinamika Pilpres 2024. Dengan rasa bangga, saya ingin mengucapkan selamat kepada sahabat baik saya, Pak Mahfud MD, yang kini resmi berdiri sebagai pendamping bag Mas Ganjar. Tak lupa, rasa hormat saya sampaikan untuk Mas Anies dan Cak Imin yang kini juga telah berdiri di garis start pemilihan.
Namun, kabar yang sungguh menyita perhatian saya adalah bersatunya Pak Prabowo dan Mas Gibran sebagai pasangan Capres-Cawapres. Banyak yang menyambut ini dengan rasa optimisme, namun juga ada yang melihatnya dengan kacamata keraguan. Tapi ini biasa saja, adalah hal yang lumrah di sebuah negara demokrasi seperti Indonesia, setiap warganya mengungkapkan pendapat yang berbeda-beda. Namun, saya berharap agar setiap perbedaan pendapat sebaiknya bisa disampaikan dengan penuh adab, jauh dari caci maki dan ujaran fitnah yang tak berdasar.
Sepanjang puluhan tahun pengalaman saya mengarungi gelombang politik negara ini, saya memahami betul bahwa setiap keputusan yang diambil dalam arena politik selalu didasari oleh pertimbangan mendalam. Hal ini pun berlaku pada keputusan Pak Prabowo dan Mas Gibran.
Ketika melihat keduanya dideklarasikan sebagai pasangan Capres dan Cawapres, gambaran yang muncul di benak saya adalah simbiosis antara kebijaksanaan dan energi baru yang terpadu dengan sempurna. Negeri kita, yang kaya bukan hanya dari sumber daya alam tetapi juga dari potensi besar generasinya, membutuhkan sinergi antara kebijaksanaan dari pengalaman dan inovasi generasi muda.
Mash terekam dalam ingatan saya bagaimana dahulu Pak Jokowi memasuki percaturan politik Indonesia. Diremehkan berbagai pihak ketika maju sebagai kontestan, namun menjelma menjadi salah satu tokoh yang sangat diperhitungkan. Memenangkan dua kali pemilihan presiden di Indonesia tidaklah sederhana, apalagi mash memiliki 80 persen lebih "approval rate" di setahun terakhir masa jabatannya. Hal in menjadi bukti betapa rakyat sangat mendukung berbagai program yang dikerjakannya sera melihat beliau sebagai pemimpin yang tak tergantikan di Indonesia.
Maka saya melihat, keraguan yang muncul saat ini di pikiran banyak orang terhadap keputusan Pak Prabowo memilih Mas Gibran adalah hal yang dapat dipahami.
Namun, kita harus selalu mengingat bahwa setiap langkah yang diambil oleh keduanya, saya yakini memiliki niat tulus untuk mewujudkan visi Indonesia Maju. Dalam jejak sejarah kita, persatuan dan kolaborasi telah terbukti sebagai kunci kemajuan bangsa. Hal ini pula yang saya lihat dari pasangan Prabowo-Gibran: simbol harapan untuk Indonesia Maju, sebuah sinergi antara persatuan dan percepatan untuk meneruskan pembangunan berkelanjutan yang sedang kita persiapkan saat ini.
Saya ingin menekankan pentingnya semangat rekonsiliasi yang telah dicontohkan oleh Pak Jokowi dan Pak Prabowo. Kita tentu tidak ingin kembali melihat terbelahnya masyarakat seperti di beberapa Pemilu lalu.
Pelajaran dari pandemi Covid-19 dan tantangan lain seperti kondisi geopolitik global sekali lagi membuktikan bahwa persatuan adalah kebutuhan mutlak kita. Rekonsiliasi antara Presiden Jokowi dan Pak Prabowo telah memberikan banyak dampak positif bagi bangsa, sesuatu yang juga diakui oleh dunia internasional.
Maka adalah hal yang wajar jika simbol persatuan ini perlu untuk dilanjutkan. Saya meyakini, kerja sama yang baik antara Pak Prabowo dan Mas Gibran akan membuat Indonesia semakin dekat dengan masa keemasannya.
Dan tentunya, saya akan selalu tegak lurus dalam mendukung visi yang dibawa Presiden Jokowi. Beliau mungkin bukanlah sosok yang sempurna, namun beliau telah memberikan banyak pelajaran berharga tentang bagaimana seorang pemimpin harus bertindak dan memutuskan sebuah pilihan. Loyalitas saya kepada beliau tidak pernah luntur, bukan hanya karena posisinya sebagai presiden, melainkan karena integritas, dedikasi, dan contoh yang beliau tunjukkan dalam setiap aspek kehidupannya.
Terakhir, saya ingin mengingatkan bahwa di era saat ini, lebih bijaksana untuk kita fokus pada membangun jalinan persahabatan daripada menciptakan permusuhan. Peran Pak Jokowi tak dapat disangkal telah memegang tempat yang penting dalam lanskap politik Indonesia.
Dengan demikian, marilah kita senantiasa menjaga kerendahan hati, menjauhkan diri dari sikap angkuh, dan bergerak dengan penuh kesadaran serta empati.
Jadikan momen Pemilihan Umum 2024 ini sebagai momen pendewasaan kita sebagai bangsa. Saya percaya, kita mampu melihat dan meraih potensi besar yang ada di depan kita selama kita menjadi bangsa yang bersatu. Kita sedang menulis sejarah dan takdir kita sendiri, menuju masa depan emas bagi Indonesia.
Singapura, 25 Oktober 2023,
Luhut Binsar Pandjaitan.