Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Harun Masiku Masih Buron, Pakar Duga Ada Kongkalikong Antara Firli dan PDIP!

 Harun Masiku Masih Buron, Pakar Duga Ada Kongkalikong Antara Firli dan PDIP!

 Peneliti Pusat Studi Anti Korupsi (SAKSI) Fakultas Hukum (FH) Universitas Mulawarman (Unmul), Herdiansyah Hamzah atau yang akrab disapa Castro, mengirimkan telah terjadi lobi perkara rasuah antara Ketua KPK Firli Bahuri dengan PDIP, terkait kasus suap yang melibatkan kader banteng, Harun Masiku.

Castro menilai KPK selama tiga tahun terakhir, tidak secara serius mencari keberadaan Harun sebagai tersangka kasus dugaan suap pergantian antar waktu (PAW) anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI periode 2019-2024.

Kemungkinan itu sangat besar (lobi perkara rasuah antara Firli dan PDIP), mengingat KPK sendiri tidak pernah mencari secara serius Harun Masiku, kata Castro saat dihubungi, di Jakarta, Senin (30/10/2023).

Semestinya bagi lembaga sehebat KPK, adalah perkara mudah mencari dan menangkap Harun Masiku.

“Padahal mereka (KPK) dibekali semua perangkat untuk melacaknya (Harun Masiku),” ujar Castro.

Ia menegaskan integritas KPK telah hancur sejak revisi undang-undang KPK tahun 2019 dan terpilihnya Firli sebagai Ketua KPK yang sarat kepentingan politik. Castro mendesak agar Firli segera dipecat dan UU KPK dikembalikan seperti semula.

“Firli dipecat, semua komisioner tidak diberi perpanjangan jabatan, segera seleksi capim yg baru, UU KPK dikembalikan seperti sedia kala sebelum revisi,” ucap Castro.

Diketahui, Harun Masiku merupakan politikus PDIP yang menjadi buronan KPK. Dia terseret kasus suap terhadap anggota KPU Wahyu Setiawan. Perkara bermula ketika caleg PDIP Dapil Sumatera Selatan I Nazarudin Kiemas meninggal dunia.

KPU memutuskan perolehan suara Nazaruddin, yang merupakan suara mayoritas di dapil tersebut, dialihkan ke caleg PDIP lainnya, Riezky Aprilia.

Akan tetapi, Rapat Pleno PDIP menginginkan agar Harun Masiku dipilih menggantikan Nazarudin. PDIP sempat mengajukan fatwa ke Mahkamah Agung (MA).

Mereka juga menyurati KPU agar melantik Harun. KPU berkukuh dengan keputusannya melantik Riezky. Suap yang diberikan kepada Wahyu diduga untuk mengubah keputusan KPU tersebut.

KPK kemudian melakukan operasi tangkap tangan atau OTT pada 8 Januari 2020. Ada delapan orang yang ditangkap dalam operasi senyap itu.

Empat orang kemudian ditetapkan sebagai tersangka, termasuk Harun Masiku dan Wahyu Setiawan.

Dua tersangka lainnya yaitu eks Anggota Badan Pengawas Pemilu atau Bawaslu Agustiani Tio Fridelina, dan kader PDIP Saeful Bahri.

Kegelisahan Hasto Kristiyanto mungkin ada alasannya. Dalam konferensi terkait kasus suap pergantian antarwaktu pada Mei 2021, nama Hasto Kristiyanto disebut.

Pengacara kader PDIP Donny Tri Istiqomah menyebut Hasto mengetahui upaya pergantian ini. Terdakwa pemberi suap, Saeful Bahri, juga diketahui sebelumnya merupakan staf Hasto.

Bahkan, Wahyu Setiawan yang lalu menjadi pedagang dalam kasus ini juga berjanji membuka keterlibatan Hasto.

Sumber Berita / Artikel Asli : inilah

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Onlineindo.TV | All Right Reserved