Ketua Umum Rampai Nusantara, Mardiansyah merespon baik sekaligus meragukan sikap elite PDIP yang selalu menyampaikan untuk tidak mau ambil pusing soal Gibran Rakabuming Raka.
"Faktanya kan semua elitnya masih ngoceh ke mana-mana soal Jokowi dan Gibran bahkan ocehannya terkait isu tiga periode sudah dibantah langsung oleh Puan. Namun demikian, Sekjen partai dan jajarannya masih terus menggerutu,” kata Mardiansyah dalam keterangan tertulis, Sabtu (28/10).
“Nampak jelas masih belum ikhlas dan takut kalah bertarung jadi gak bisa move on yang digoreng isunya itu-itu aja, justru terlihat semakin menurunkan kelas mereka sebagai petinggi partai yang harusnya perdebatan sudah tentang isu-isu strategis untuk masa depan Indonesia. Ini kan ucapan dan perbuatan gak nyambung," tambah Aktivis 98 dan biasa dipanggil semar ini.
Mardiansyah menyarankan sekarang ini para elite PDIP jauh lebih baik fokus untuk pemenangan Ganjar-Mahfud yang semakin hari semakin tertinggal dari Prabwo-Gibran.
“Tidak usah lah mendiskreditkan terus Jokowi yang selama ini sudah memberikan ruang kekuasaan yang cukup luas. Jangan hanya karena tidak sejalan lagi lalu langsung dimusuhi dan dijelek-jelekkan, tapi jika masih bersama dipuja puji bagaikan malaikat berarti kan dasarnya bukan karena soal nilai-nilai tapi hanya karena soal kepentingan politik kekuasaan saja,” ungkap dia.
"Sudahlah fokus saja berjuang untuk menang dan memang tanpa Jokowi tentu akan terasa berat sekali ya perjuangannya jadi cukup dimengerti kalau semua elite PDIP panik sekali karena sudah merasakan nikmatnya kekuasaan dan sekarang ini terancam akan hilangnya kekuasaan, move on lah katanya gak nyesal dan gak baper ternyata sungguh menyesal dan sangat baper," tegas Mardiansyah.
Seperti diketahui, sosok Jokowi sungguhlah fenomenal dan karier politiknya tidak terbendung dengan gaya serta warna baru yang dibawanya.
Jokowi merupakan walikota, Gubernur DKI Jakarta dan menjabat presiden 2 periode. Hal itu merupakan prestasi sangat luar biasa karena semua melalui pemilihan langsung suara rakyat.
Dengan begitu, tidak sedikit orang yang meyakini kalau PDIP bisa menang dalam 2 kali pemilu terakhir itu karena sosok Jokowi sedangkan Jokowi tanpa PDIP pun diyakini dapat memenangkan pilpres di tahun 2014 dan 2019 yang lalu.
"Jangan dibolak balik lah, PDIP itu bisa menang pemilu karena pengaruh sosok Jokowi dan banyak orang memilih PDIP karena merasa Jokowi bagian dari partai itu, bukan terlalu percaya diri ya tapi rasanya tanpa PDIP saat itu Jokowi juga akan memenangkan pertarungan dalam dua kali pilpres,” ungkapnya lagi.
“Mungkin karena ini juga ya, yang membuat PDIP sangat panik sekali dan terkesan ketakutan bahkan terlihat seperti sudah mengakui kekalahan sebelum bertanding," bebernya.
"Kalau benar berjiwa besar, sudah hentikanlah segala macam serangan yang hanya memperlihatkan kepanikan dan ketakutan saja, berpolitiklah dengan baik dan nikmatilah pesta demokrasi ini dengan penuh riang gembira tanpa harus mendiskreditkan orang lain apalagi orang yang telah berjasa," pungkas Mardiansyah.