Ahli Hukum Universitas Trisakti, Abdul Ficar Hadjar, menilai foto pertemuan antara Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri dengan Syahrul Yasin Limpo di gedung olahraga, merupakan indikasi kuat adanya penyimpangan di tubuh KPK. Selain itu, dia juga menilai foto itu bisa menjadi bukti soal dugaan pemerasan oleh pimpinan KPK yang kasusnya saat ini ditangani oleh Polda Metro Jaya.
Hanya saja, dia menilai polisi juga harus membuka kemungkinan adanya percobaan penyuapan dalam kasus itu.
“Jadi jika perkara pemerasan diproses, maka bisa sekaligus dikembangkan pemeriksaan percobaan suap sesuai dengan bukti-bukti penegak hukum,” ujarnya, Jumat, 6 Oktober 2023.
Perihal pembuktiannya, kata Abdul, bisa sambil berjalan dan nantinya dilakukan evaluasi pembuktian peristiwa pidana.
“Mana yang lebih kuat pembuktiannya, itu yang diajukan ke pengadilan,” kata Abdul.
Menurut dia, apapun hasilnya, kasus itu sebaiknya sampai pada tahap pemeriksaan di pengadilan.
“Jika tidak justru akan berbahaya bagi masa depan pemberantasan korupsi di Indonesia,” ujarnya.
Foto pertemuan Syahrul dan Firli tersebar
Sebelumnya, foto pertemuan antara Syahrul Yasin Limpo dan Firli Bahuri beredar. Dalam foto itu terlihat Firli dan Syahrul duduk di sebuah bangku panjang di sebuah Gelanggang Olah Raga (GOR).
Berdasarkan penelusuran Tempo, pertemuan itu digelar di GOR Tangki, Jakarta Barat. Penjaga GOR Tangki berinisial TR pun membenarkan pernah melihat keduanya bertemu. Dia menyatakan pertemuan itu sudah berlangsung cukup lama.
Bantahan dari Firli Bahuri
Firli Bahuri sendiri mengakui dirinya kerap bermain badminton setidaknya dua kali dalam sepekan. Meskipun demikian dia membantah pernah melakukan pemerasan kepada Syahrul Yasin Limpo atau pihak Kementan RI.
“Apa yang menjadi isu sekarang itu tidak pernah dilakukan. Kalaupun ada yang bertanya, saya ingin katakan itu tidak benar,” kata dia di Gedung KPK, Kamis, 5 Oktober 2023.
Polda Metro Jaya juga sebelumnya sudah membenarkan bahwa mereka sedang melakukan penyelidikan dugaan pemerasan oleh pimpinan KPK dalam pengusutan kasus dugaan korupsi di Kementan. Meskipun demikian, mereka tak menyebutkan nama Firli Bahuri sebagai pimpinan KPK yang dimaksudkan dalam penyelidikan tersebut.