Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan bakal ada audit terhadap Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) di Indonesia.
Menurutnya, itu perlu dilakukan karena ada campur tangan asing melalui LSM di Indonesia.
Luhut menyebutkan audit perlu dilakukan untuk mengetahui aliran dana yang didapatkan oleh LSM yang ada campur tangan asing melalui LSM di Indonesia.
“Itu sebabnya saya mau audit semua LSM-LSM yang mendapat dana dari mana,” kata Luhut di kantor Marves, Jakarta Pusat, Kamis (5/10).
Dia juga mengatakan audit terhadap LSM penting untuk mengetahui penggunaan dana yang didapat dari berbagai lembaga donor.
“Ya, saya akan minta LSM-LSM itu diaudit ke depan. Apalagi dengan banyak LSM yang menggunakan dana untuk yang tidak jelas,” turut Luhut.
Audit LSM ini menyusul laporan tentang dugaan intervensi AS dalam pelaksanaan Pemilu di Indonesia yang ditulis Kit Klarenberg dari Mintpress News (media AS).
Dalam laporan liputan investigasinya, Klarenberg mengaku mendapat bocoran dokumen yang mengungkapkan peran badan intelijen Amerika CIA sedang menyiapkan operasi Color Revolution di Indonesia.
Dugaan intervensi AS itu dilakukan dengan cara bekerja sama dengan LSM asing khususnya, LSM Amerika National Endowment for Democracy (NED), dan International Republican Institute (IRI).
LSM asing tersebut telah berkolaborasi dengan LSM lokal, termasuk Perludem dan membimbing pemimpin muda dan tokoh partai untuk memastikan kepentingan AS dalam Pemilu 2024.