Upaya warga Pulau Rempang, Batam menolak direlokasi dari wilayah mereka menerima dukungan dari sejumlah pihak. Mereka yang jumlahnya ribuan itu terancam digusur gegara Proyek Strategis Nasional (PSN) Rempang Eco City yang diusung pemerintah.
Diketahui pada Kamis (7/9/2023) lalu, warga bentrok dengan aparat demi mempertahankan lahan mereka agar tidak direbut. Lantas, siapa saja pihak-pihak yang memberikan dukungan terhadap masyarakat Rempang? Berikut ketujuh daftarnya.
1. PP Muhammadiyah
PP Muhammadiyah menuding pemerintahan Presiden Jokowi gagal melaksanakan mandat konstitusi dengan menggusur warga yang sudah ada di sana jauh sebelum Indonesia merdeka. Di mana masyarakat Rempang menetap di sana sejak 1834.
Mereka mengkritik pernyataan Menkopolhukam Mahfud MD yang menyebut tanah itu belum digarap. Lalu, penggusuran paksa itu disebut sebagai tindakan negara terhadap investor yang ingin menguasai Rempang untuk mencari keuntungan.
2. Masyarakat Melayu Jambi
Ratusan masyarakat Melayu Jambi menggelar unjuk rasa pada Jumat (15/9/2023) untuk mendukung warga Rempang. Aksi ini dilakukan di Bundaran Tugu Keris Siginjai, Kota Baru, Jambi. Mereka menolak rencana relokasi terhadap warga Rempang.
Saat itu, para tokoh adat, pemuka agama dan aktivis melakukan orasi. PSN Rempang Eco City, dinilai mampu mengancam ruang hidup warga. Mereka yang tergabung dalam Masyarakat Melayu Jambi meminta pemerintah meninjau ulang proyek ini.
3. Panglima Sakti Suku Dayak dan Masyarakat Melayu Kalbar
Dukungan untuk warga Rempang turut diberikan oleh Panglima Sakti suku Dayak di Kalimantan Barat (Kalbar), Panglima Pajaji. Melalui akun Facebook-nya, ia mengatakan akan datang ke pulau tersebut untuk membantu masyarakat di sana.
Pihaknya pun ikut mendukung warga yang sedang memperjuangkan tanah leluhur dan mempertahankan hak mereka. Selain itu, sejumlah Pengurus Wilayah Persatuan Forum Komunikasi Pemuda Melayu (DPW PFKPM) Kalbar bahkan turut menggelar aksi protes.
Aksi tersebut digelar di perempatan lalu lintas Jalan Veteran dan Gajah Mada, Pontianak pada Kamis (7/9/2023). Saat itu, massa memasang banner di berbagai lalu lintas. Hal ini dilakukan untuk mendukung masyarakat Rempang.
4. Ustadz Abdul Somad
Ustadz Abdul Somad atau UAS turut memberikan dukungan untuk warga Rempang. Hal ini disampaikannya melalui akun Instagram-nya. Ia meminta kepada masyarakat Melayu yang memiliki jabatan agar bersuara untuk menyikapi kasus tersebut.
5. Solidaritas Rempang Galang Medan
Solidaritas Rempang Galang Medan menggelar aksi demo untuk mendukung masyarakat Pulau Galang. Unjuk rasa ini dilakukan di Taman Makam Pahlawan Bukit Barisan Medan, Jumat (15/9/2023). Mereka mengecam tindakan para aparat.
Mereka menilai tak pantas kekerasan yang dilakukan aparat gabungan terhadap masyarakat Pulau Rempang dan Galang. Tindakan tersebut juga mereka anggap telah melanggar HAM dan mengabaikan hak-hak adat, khususnya hak tanah adat Melayu.
6. Masyarakat Kepulauan Meranti
Dukungan untuk warga Rempang selanjutnya datang dari masyarakat Kepulauan Meranti. Mereka menyebut diri sebagai Aliansi Masyarakat Kepulauan Meranti Peduli Rempang dan Galang. Mereka menyesalkan permasalahan yang terjadi di sana.
Koordinator Lapangan Aliansi Masyarakat Kepulauan Meranti Peduli Rempang dan Galang, Hendrizal mengungkap tujuan aliansi yang dibentuk. Mereka ingin menyatakan kepedulian sebagai bagian dari rekan satu rumpun, negara dan tanah air.
7. PBNU
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya menyebut perlu ada kesadaran jika negara ingin berinvestasi. Meski begitu, hal itu juga harus digunakan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Contohnya, kasus di Rempang, di mana ada investasi yang ditempatkan di sana. Namun, hal tersebut malah menimbulkan masalah bagi masyarakat di lingkungan setempat. Gus Yahya kemudian menyebut masyarakat tak boleh menjadi korban.