Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan, Mahfud MD, menyebut bahwa lahan yang ditempati warga Rempang tak tergarap selama ini. Pernyataan itu pun mendapat bantahan keras dari warga setempat. Mereka berani membuktikan bahwa keberadaan masyarakat di pulau tersebut sudah berpuluh-puluh tahun lamanya.
Awangcik, seorang warga Rempang, menyatakan salah satu bukti bahwa masyarakat telah menempati pulau tersebut adalah data pemilu. Dia menyatakan, selama ini, masyarakat di sana selalu masuk dalam pendataan pemerintah untuk pesta demokrasi lima tahunan tersebut.
Terkait hal itu, aktivis Nahdlatul Ulama (NU), Ainun Najib, membenarkan bahwa warga Rempang ikut Pemilu. Bahkan, pegiat media sosial ini menyajikan data terkait Pemilihan Presiden (Pilpres) tahun 2014 dan 2019.
"Benar ya Pulau Rempang itu kelurahan Sembulang, kecamatan Galang, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau. Pemilu 2019 ada sekitar 1600an pemilih di sana, 1200an memilih @jokowi - Kyai Ma’ruf Amin, 400an memilih @prabowo-@sandiuno," tulis Ainun Nadjib sembari memposting data hasil Pilpres 2019 melalui akun twitternya @ainunnajib, dikutip Kamis (14/9/2023).
Cuitan Ainun Najib pun ramai dibahas warganet. Mayoritas mereka baru mengetahui bahwa Jokowi dalam dua kali Pilpres menang telak. Sebagian lagi heran dengan sikap Jokowi yang dinilai cenderung tidak berpihak ke warga.
"Wow, basisnya pendukung Jkw rupanya. "Air susu dibalas dgn air keras"?," balas akun @Sayf***.
"Berarti capres usungan pak jokowi akan kehilangan 2000 suara di tahun 2024 karena masalah ini," tulis akun @jang***.
"Anjrit..dimenangkan di sana sekarang dibuat sengsara @jokowi," celoteh lainnya.
Seperti diketahui, Pulau Rempang merupakan lokasi Proyek Strategis Nasional (PSN) Rempang Eco- City. Proyek dengan luas sekitar 17.000 hektare itu rencananya akan menjadi kawasan ekonomi terintegrasi yang menghubungkan sektor industri, jasa, dan komersial, residensial/permukiman, agro-pariwisata, dan pengembangan energi baru dan terbarukan (EBT).
Proyek ini akan digarap oleh PT Makmur Elok Graha (MEG). Perusahaan itu merupakan anak usaha Grup Artha Graha, kelompok usaha yang dibangun Tomy Winata. (bs-sam/fajar)