Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengaku siap untuk turun gunung mengawal pemenangan Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
Keputusan tersebut diambil setelah SBY menyambangi kediaman Prabowo di di Padepokan Garudayaksa, Hambalang, Bogor pada Minggu (17/9/2023).
Langkah yang diambil oleh SBY itu pun berhasil menyita perhatian dari berbagai pihak, termasuk pegiat media sosial Jhon Sitorus.
Melalui unggahan di akun X miliknya, Jhon Sitorus menguliti rekam jejak SBY yang juga pernah turun gunung di Pemilu 2014 dan Pilpres 2019.
"Turun gunung? Perasaan 2014 dan 2019 juga ngaku-ngaku turun gunung, tapi hasilnya zonk," tulis @Miduk17 dikutip Selasa (19/9/2023).
Jhon Sitorus kemudian menyinggung soal Partai Demokrat yang tak pernah memberikan dukungan penuh kepada Prabowo. Namun hanya ingin menjadikan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai calon wakil presiden.
"Demokrat tidak akan pernah 100% mengkampanyekan Prabowo. Demokrat hanya akan mendorong AHY. Nggak dapat kursi cawapres, minimal kepala tim hore/korlap," ujarnya.
"Kampanye ke daerah-daerah misi utamanya untuk mengkampanyekan nama Demokrat, bukan Prabowo," sambungnya.
Unggahan Jhon Sitorus ini sontak saja menuai sorotan dari netizen. Beragam komentar dilontarkan netizen dalam unggahan ini.
"Peribasaha 'Keledai tidak akan jatuh ke lubang yang sama' tidak cocok untuk Esbeye, karena dia kebo," komentar netizen.
"Bekas tentara jadi korlap sudah bagus," timpal netizen lain.
"Dulu dia ikut pecat Prabowo. Sekarang dukung jadi presiden. Politik dibuat untuk cari cuan. Nggak ada moral-moralnya," imbuh lainnya.
"Politik cerdas adu gagasan. Politik para bajing*** tol** cuma tebar drama dan adu omba. Tak terkecuali @Miduk17. Suatu saat parrtainya nggungsep," ujar yang lain.
"Tanda-tanda kekalahan capres PDIP den Ganjar Pranowo semakin nyata," komentar netizen lainnya lagi