Mantan Wakil Menteri Hukum dan HAM, Prof Denny Indrayana mengaku menangis menyaksikan video curahan hati warga Melayu yang dipaksa meninggalkan kampung tanah kelahirannya.
“Saya tahu, video ini sudah viral. Tetapi izinkan saya ikut mensharenya. Masih tetes airmata saya setiap kali menontonnya. Sedih. Marah. Gundah,” kata Denny lewat akun X (Twitter) pribadinya, @dennyindrayana, Rabu (13/9/2023).
Guru Besar Hukum dan Tata Negara itu menegaskan sangat menyesalkan penggusuran seperti ini masih terjadi di Indonesia. Apalagi dengan alasan investasi.
“Kenapa masih terjadi hal semacam ini, rakyat dikorbankan untuk investasi? Kenapa kita terusir di tanah air sendiri? Dimana merdeka? Dimana hati para penguasa?” ujarnya.
Dalam video yang beredar sejak beberapa hari lalu, warga Melayu menyampaikan kesedihan mereka kepada Kepala BP Batam Muhammad Rudi.
Saya tahu, video ini sudah viral. Tetapi izinkan saya ikut mensharenya. Masih tetes airmata saya setiap kali menontonnya. Sedih. Marah. Gundah. Kenapa masih terjadi hal semacam ini, rakyat dikorbankan untuk investasi? Kenapa kita terusir di tanah air sendiri? Dimana merdeka?…
“Biarkan kami tetap tinggal di tanah leluhur kami. Biarkan kami hidup dengan identitas kemelayuan kami. Jangan cabut kami dari akar dan identitas kami. Kami dipaksa pindah dari kampung-kampung kami. Sakit hati kami menjadi pengungsi di tanah kami sendiri,” demikian narasi di video tersebut.
Saya tahu, video ini sudah viral. Tetapi izinkan saya ikut mensharenya. Masih tetes airmata saya setiap kali menontonnya. Sedih. Marah. Gundah. Kenapa masih terjadi hal semacam ini, rakyat dikorbankan untuk investasi? Kenapa kita terusir di tanah air sendiri? Dimana merdeka?… pic.twitter.com/CQ4i5HTyqM
— Denny Indrayana (@dennyindrayana) September 13, 2023