Ratusan penumpang terjebak di pesawat selama berjam-jam, namun kemudian penerbangan dibatalkan.
Insiden ini terjadi pada penerbangan Singapore Airlines (SIA) yang hendak terbang dari Shangai, China pada Rabu (6/9/2023).
Melansir Channel News Asia, penumpang Singapore Airlines harus menunggu berjam-jam di landasan sementara masalah teknis diselesaikan.
Juru bicara SIA kemudian menanggapi pertanyaan Channel News Asia terkait peristiwa tersebut.
"Dengan tulus meminta maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan kepada pelanggan atas pembatalan penerbangan SQ833 pada 6 September 2023," ungkapnya.
Dalam pernyataan terbarunya pada Jumat malam, SIA mengakui bahwa mereka seharusnya mengizinkan penumpang untuk turun lebih awal dan juga meminta maaf atas ketidaknyamanan yang disebabkan oleh penundaan yang berkepanjangan.
Namun penerbangan dibatalkan karena pesawat Airbus A380 mengalami masalah teknis saat pesawat masih berada di darat.
Seorang penumpang kemudian membagikan videonya saat terjebak berjam-jam di pesawat.
Penumpang bernama Annie Li membagikan video melalui Facebook.
Video tersebut menunjukkan banyak penumpang yang beranjak dari tempat duduknya, di bagian kelas ekonomi pesawat.
"Tidak ada AC dan sirkulasi udara yang tidak memadai di dalam pesawat," tulis Annie Li.
Annie Li mengatakan, penumpang masih berada di dalam pesawat pada Kamis (7/9/2023) pukul 00.35 waktu setempat.
"Itu adalah masalah teknis pesawat. Jadi mereka mematikan mesin dua kali selama total lebih dari 2 jam. Dan mengunci semua orang di kabin selama 8 jam, sementara mereka mencoba untuk memperbaiki masalah tersebut," jelasnya.
Juru bicara SIA mengatakan bahwa untuk alasan keamanan, listrik di darat harus dinonaktifkan saat pemeriksaan sedang berlangsung.
Ia menyebut, penumpang di dalam pesawat akan disuguhi makanan dan minuman dan staf darat perusahaan juga akan membantu.
"Hal ini dilakukan untuk memfasilitasi keberangkatan yang lebih cepat jika teknisi di lokasi dapat menyelesaikan masalah teknis," ujar juru bicara SIA.
Juru bicara itu melanutkan, masalah teknis terus berlanjut sepanjang malam dan tidak menemukan solusinya.
"Namun, masalah teknis terus berlanjut sepanjang malam meskipun para insinyur kami telah berupaya sebaik mungkin untuk menemukan solusinya," ungkap SIA.
"Kami menyadari bahwa pelanggan bisa saja diizinkan meninggalkan pesawat lebih awal. SIA meminta maaf kepada pelanggan yang terkena dampak atas hal ini dan kami akan meninjau prosedur kami untuk menghindari hal serupa terulang kembali," sambungnya.
Data di situs pelacakan penerbangan Flightradar24 menunjukkan pesawat meninggalkan gerbangnya dan kembali setelahnya.
Annie Li dalam unggahan lainnya pada Kamis pukul 01.46 waktu setempat menunjukkan sekelompok besar orang menunggu dengan barang bawaan mereka di terminal bandara.
"1.30 pagi! Lihat antrean di bandara setelah semua penumpang akhirnya keluar dari kabin," tulisnya.
Dia mengamati bahwa hanya ada dua anggota staf lapangan yang melayani ratusan orang.
Menurut SIA, para penumpang turun dari pesawat pada pukul 00.30 dan akomodasi hotel juga telah diatur.
SIA menambahkan bahwa keputusan untuk membatalkan penerbangan itu dibuat karena diperlukan lebih banyak waktu untuk memperbaiki masalah teknis.
Saat dihubungi oleh Channel News Asia pada Jumat (8/9/2023), Annie Li mengatakan bahwa kabin menjadi sangat pengap dan kurangnya sirkulasi udara setelah mesin pesawat dimatikan selama lebih dari 30 menit.
"AC di pesawat mati selama lebih dari 1,5 jam, menyebabkan banyak penumpang merasa tercekik," ujar dia.
Annie Li melanjutkan, penumpang tidak diizinkan turun dari pesawat sampai penerbangan dibatalkan.
Semua pelanggan yang terkena dampak telah memesan ulang penerbangan lain pada Kamis dan telah meninggalkan Shanghai.