Wasekjen Persaudaraan Alumni (PA) 212 Novel Bamukmin menagih kejelasan sikap dari Anies Baswedan yang kini makin menjauh dan tidak pernah bersilaturahmi dengan kelompok spirit 212.
Hal itu berbeda saat Anies maju mencalonkan diri sebagai gubernur DKI Jakarta pada 2017. Kini, Anies saat ingin maju sebagai capres, ia tidak membuka komunikasi, apalagi meminta izin dengan kelompoknya.
"Yang saya tahu Anies tidak pernah bersilaturahim dan komunikasi dengan spirit 212 untuk bergabung dengan Nasdem dan PKB," kata Novel kepada Warta Ekonomi.
Novel tidak menampik anggapan kalau kini Anies Baswedan seolah ingin menjauh dari kelompok 212 dan terkesan cuci tangan dan balik badan tidak mau dikait-kaitkan dengan kelompok yang telah mendukung penuh Anies saat melawan Ahok di Pilkada 2017.
"Kalau ada pendapat yang mengatakan Anies ingin lepas atau balik badan dari Spirit 212 yang jelas telah mengantarkan Anies menjadi gubernur mungkin ada benarnya juga," sindirnya.
Belum lagi, lanjut Novel, Anies hanya bisa diam saja saat serentetan kasus yang melibatkan kepentingan dari Kelompok 212.
"Selama ini boleh dikatakan hampir tidak ada kontribusinya untuk mendukung perjuangan kami seperti Kasus KM 50, penolakan Coldplay dan isu LGBT, RUU HIP dan lain sebagainya," jelasnya.
Novel juga mengingatkan kalau Anies tidak juga membuka komunikasi dengan Kelompok 212, bukan tidak mungkin Anies bisa ditinggalkan.
"Anies itu sudah lekat dengan 212. Kalau Anies ingin lepas dari bayang-bayang 212 maka jelas akan ditinggalkan. Anies dan Imin harus memberikan klarifikasinya agar 212 dan NU bisa bersatu," tandasnya.