Alissa Wahid, putri mendiang KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, meminta Muhaimin Iskandar (Cak Imin) berhenti membuat narasi sebagai 'korban' soal polemik kepemimpinan PKB.
Alissa Wahid mengatakan, pernyataan Cak Imin dalam acara talkshow Mata Najwa di Narasi TV tersebut adalah tidak benar.
Hal itu disampaikan Alissa Wahid di akun Twitter-nya merespons sebuah pemberitaan yang memuat tentang pernyataan Cak Imin soal sebagai 'korban' kudeta konflik PKB.
"Saya memang tidak pernah terlibat masuk di PKB. Tapi saya jelas mengingat betul ucapan #GusDur LANGSUNG kepada saya: 'Imin merebut PKB dan tidak bisa dibiarkan'," cuit Alissa Wahid, Selasa (5/9/2023).
Putri pertama Gus Dur ini pun meminta Cak Imin berhenti membuat narasi tidak jujur alias bohong.
"Sudahlah hentikan narasi tidak jujur seperti ini," imbuhnya.
Cuitan ini mendapat respons dari netizen. Salah satunya dari @ArifNuriz.
"Mungkin saat itu sebelum Cak Imin dimintai surat pengunduran diri oleh Gus Dur, mba @AlissaWahid," komennya.
Alissa Wahid pun membalas komen tersebut dengan menyebut bahwa pernyataan itu disampaikan Gus Dur beberapa kali kepada dirinya.
"#GusDur sampaikan ke saya beberapa kali. Terakhir sekitar 3 minggu sebelum beliau wafat, Desember 2009," tulisnya.
Bantah Kudeta
Sebelumnya, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar mengatakan isu dirinya melakukan kudeta terhadap Gus Dur dari Ketua Umum PKB tidak benar.
Cak Imin mengatakan isu kudeta tersebut adalah isu musiman yang dimainkan setiap jelang Pemilu oleh lawan politiknya.
"Tiap pemilu disiarkan, tentu musiman lah. Tetapi tuduhan saya berkhianat itu sama sekali tidak beralasan, bahkan ada yang bilang saya dikudeta," ucap dia dikutip dari acara Mata Najwa.
Cak Imin menyebut dirinya justru yang dikudeta putri Gus Dur, Yenny Wahid, bersama Ali Masykur Musa dari kursi Ketua Umum PKB.
"Yang benar adalah bahwa justru saya dikudeta, dikudeta orang-orang yang kemudian Gus Dur memberhentikan saya. Bahkan saya dengan ikhlas berhenti dari Ketum, saya nonaktif," katanya.
Ikut Pemilu
Cak Imin mengklaim dirinya tak melawan meski dipecat Gus Dur. Ia pun menyerahkan kepemimpinan kepada Ali Masykur selaku Wakil Ketua Umum DPP PKB dan Yenny Wahid sebagai Sekjen DPP PKB.
"Dalam proses kepemimpinan Ali Masykur dan Yenny ini lah hasil kudeta terhadap saya, dan saya terima tidak ada masalah. Tapi di situ karena tidak legitimate, bukan ketua umum, maka harus mengganti ketua umum supaya bisa daftar ke KPU," katanya.
"Karena harus daftar ke KPU maka yang sah di KPU adalah tanda tangan saya sebagai Ketum dan Yenny sebagai Sekjen. Maka dititiktemukan supaya disuruh daftar, itu tidak mau tidak bisa terjadi," sambung dia.
Cak Imin lantas membuat jalan pintas agar PKB tetap bisa ikut Pemilu. Ia kemudian menggugat pengangkatan Yenny Wahid sebagai Sekjen yang dinilai tak sah.
"Karena Yenny diangkat bukan Muktamar, Yenny diangkat sebagai Sekjen di tengah jalan. Penggantian itu lah berkonsekuensi agak ribet segala macem, jadi ini cerita keluarga," ucapnya.
Berkat cara itu, lanjut Cak Imin, PKB akhirnya bisa ikut Pemilu. Dan dirinya tetap menjabat sebagai Ketua Umum PKB.
"Dari situ lah penggantian Sekjen Yenny kepada Sekjen yang asal namanya Lukman Hakim, di situ KPU menerima, akhirnya sah bisa ikut pemilu. Tapi udah remuk kita," katanya.
Diminta Berhenti
Wakil Ketua DPR ini juga menceritakan bagaimana Gus Dur memintanya berhenti dari Ketua Umum PKB.
Cak Imin mengatakan, surat pengunduran diri itu diminta Gus Dur untuk dibawa sendiri olehnya dan akan ditagih kembali saat Gus Dur membutuhkan.
"Gus Dur manggil saya, Gus Dur malah kaget, 'Saya nggak nyangka kamu mau saya berhentikan'," ujar Cak Imin menirukan Gus Dur.
"'Mau Gus, buat apa saya berantem, capek, sudah berkali-kali kita berantem'," jawab Cak Imin
"Siap saya tanda tangani supaya berjalan smooth, apa yang terjadi? Semua orang belum tahu, surat pengunduran diri yang sudah disiapkan Gus Dur saya tandatangani supaya bisa jalan di KPU, saya kasih kepada Gus Dur, apa yang terjadi?"
"'Surat saya terima Min, tapi tolong kamu sendiri yang simpan, nanti kamu keluarkan kalau benar-benar saya membutuhkan'," ujar Cak Imin menirukan ucapan Gus Dur lagi.
Cak Imin mengungkapkan surat pengunduran diri tersebut masih berada di tangannya dan tidak pernah diminta kembali oleh Gus Dur.
"Sampai hari ini tidak pernah diminta Gus Dur surat itu ada di tangan saya. Ini behind the scene yang sesungguhnya, sehingga akhirnya bisa lolos ikut pemilu," katanya.
"Jangan dibalik-balik saya mengkudeta Gus Dur. Saya yang dikudeta, tetapi saya terima. Itulah yang terjadi," pungkas Cak Imin.