Bakal Calon Presiden (Capres) Ganjar Pranowo tengah menjadi perbincangan publik.
Pasalnya, Ganjar Pranowo baru-baru ini muncul dalam tayangan azan magrib di televisi, tepatnya di dua stasiun televisi milik Ketua Umum Perindo, Hary Tanoesoedibjo.
Kemunculan Ganjar Pranowo itu tidak hanya menuai kritik, namun sekaligus membuka rekam jejak saat dirinya sempat dianggap menghina azan.
Untuk diketahui, mantan Gubernur Jawa Tengah itu sempat membacakan puisi yang memancing kontra bagi beberapa publik.
Kala itu, tepatnya pada 2018, Ganjar membacakan sebuah puisi yang merupakan karya Gus Mus.
Namun terdapat bait yang justru malah menimbulkan kecaman.
Adapun bunyi bait tersebut adalah: Kau ini bagaimana. Kau bilang Tuhan sangat dekat. Kau sendiri memanggil-manggilnya dengan pengeras suara setiap saat.
Kendati begitu, politikus PDIP itu telah menyampaikan bahwa dirinya tak bermaksud untuk menghina azan.
Bahkan, puisi tersebut sudah berulang kali dibacakan oleh beberapa tokoh ternama.
Meski menimbulkan kontroversi, namun puisi yang berjudul "Kau Ini Bagaimana atau Aku Harus Bagaimana" itu berisi kritikan Gus Mus kepada pemimpin saat itu.
Sehingga tak ada unsur SARA dalam puisi yang dibuat pada 1987 itu.
Oleh sebab itu, pria berambut putih itu meminta masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi isu SARA.
Munculnya Ganjar dalam Tayangan Azan
Sementara itu, kemunculan Ganjar dalam tayangan azan magrib itu juga dianggap sebagai politik identitas.
Hal itu disampaikan oleh beberapa warganet X, yang mana Ganjar disebut telah melakukan kampanye terselubung.
"Jelas Politik Identitas..Cuma Bawaslu Mingkem bae.." tulis @Alvaro_Hak***.
Baca Juga: Penyebab Mayat Ibu dan Anak Tewas di Depok Masih Teka-teki, Polisi Selidiki Temuan Surat di TKP
"Kampanye terselubung dengan modus jadi "model" adzan Maghrib di RCTI. Padahal pemujanya selama ini sering teriak2 politik identitas. Dipoyok dilebok!" tulis @Hisyam***. (*)