Bacapres dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan Anies Baswedan buka-bukaan soal pembiayaan politik selama dirinya menjadi capres. Hal ini dinyatakan Anies dalam Mata Najwa di Universitas Gadjah Mada, Selasa (19/9/2023).
Anies menyebutkan bahwa dari semua capres dirinya yang memiliki aset paling kecil.
"Ya dari semua barangkali saya asetnya yang paling kecil saya tidak mendaftar [jadi capres] saya diajukan Partai Nasdem yang dulu beropisisi di Jakarta habis itu PKS, Demokrat meski sekarang di tempat lain kemudian PKB," ujar Anies Baswedan.
"Jadi gerakan yang kami dorong gerakan perubahan dilakukan ramai-ramai begitu banyak yang membantu," imbuhnya.
Anies menyebutkan bahwa banyak bantuan dari para relawannya bukan soal bantuan rupiah namun pinjaman seperti pinjaman rumah, kendaraan, hingga gaji dari prusahaan.
"Sebetulnya membantunnya kami dipinjami rumah, dipinjami kendaraan, stafnya dibayar perusahaan yang bantu kita jadi secara pembicayaan bukan rupiah," kata Anies.
"Kita tidak berencana mengumpulkan uang semua melakukan fundraising di tempat masing-masing tuan rumah sana yang meng-handle," tandasnya.
Sindiran Buat Anies Soal Bandar Politik
Pada November 2022, Koalisi Partai Demokrat, PKS, dan Nasional Demokrat (NasDem) menunda deklarasi koalisi pengusung Anies. Deklarasi tersebut menurut pertinggi NasDem kemungkinan bakal mundur hingga akhir tahun.
Pemunduran itu ditengarai karena PKS masih harus menggelar rapat majelis syuro sementara Ketua Umum (Ketum) Demokrat Agus Harumurti Yudhoyono (AHY) baru pulang ke Indonesia pada 10 November.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah menyebutkan bahwa mundurnya deklarasi terkait dengan belum ada kesepakatan bandar.
Fahri menyebutkan untuk memenuhi Presidential Threshold 20 persen, partai bisa bergabung untuk membangun koalisi namun keputusan itu tergantung dengan sosok bandar.
"Ya ini maksudnya pembelian tiket itu pengumpulan tiket 20 persen itu bukan kerja Parpol ini kerja bandar, parpol enggak sanggup Anies Baswedan enggak sanggup," ungkap Fahri Hamzah dalam perbincangan di Adu Persektif.
"Ini deklarasi tanggal 10 November udah gagal bos, gara-gara bandar belum sepakat, duit belum terkumpul, 20 persen belum terkumpul ya gagal," imbuhnya.