Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat siap 'mengetuk pintu' terlebih dahulu untuk membuka peluang mempertemukan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Megawati Soekarnoputri.
Juru Bicara Partai Demokrat, Herzaky Putra Mahendra menyadari partainya saat ini sebagai tamu untuk membuka komunikasi kedua partai. Oleh karenanya, ia ingin menghargai PDIP sebagai tuan rumah.
"Jadi kalau bicara kebersamaan atau kemungkinan bersama sangat terbuka. Tapi kalau Demokrat bagaimana pun ini kan tergantung tuan rumah," kata dia kepada CNNIndonesia.com, Jumat (8/9).
"Tentu kita yang mengetuk pintu. Pasti kita yang mengetuk pintu. Enggak mungkin kita enggak mengetuk pintu," imbuhnya.
Partai Demokrat, kata Herzaky, terbuka soal peluang kerja sama dengan PDIP. Dia menyebut kedua partai tak memiliki masalah ideologis.
Apalagi, baik Megawati dan SBY juga pernah bersama. SBY pernah menjadi menteri di era kepemimpinan Megawati sebagai presiden. Dia menganggap pertentangan atau perselisihan di antara keduanya belakangan sebagai satu hal yang wajar.
"Namanya dalam perjalanan bangsa ada perbedaan jalan, pandangan wajar-wajar saja. Tapi yang penting bagi kita, berbicara masa lalu keduanya pernah begitu baik dan dekat," kata dia.
Partai Demokrat saat ini telah mencabut dukungan dari Anies Baswedan dan memilih hengkang dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan. Keputusan itu diambil setelah Anies memilih Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PKB, sebagai cawapres.
Teranyar, politikus PDIP Deddy Yevry Sitorus mengatakan pihaknya akan menjalin komunikasi secara intensif dengan Partai Demokrat mulai pekan depan. Keduanya siap membuka peluang untuk bekerja sama.
"Saya kira minggu depan akan ada pembicaraan yang intens gitu. Harapan kita begitu [pertemuan formal], Demokrat kan perlu juga proses recovery kan, mereka juga perlu berhitung segala macam. Kalau kita sih open saja," kata Deddy saat dihubungi CNNIndonesia.com, Jumat (8/9).