Pakar Komunikasi Politik UPI, Karim Suryadi, menyoroti momen ketika Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyambangi kediaman Prabowo Subianto di Padepokan Garudayaksa, Hambalang, Bogor pada Minggu (17/9/2023).
Ia menilai jika Partai Demokrat akan segera bergabung ke Koalisi Indonesia Maju (KIM) untuk mendukung Prabowo sebagai calon presiden yang maju di Pilpres 2024.
"Menurut saya ini sebuah tanda, sebuah kode yang sangat jelas, terang benderang bahwa memang Demokrat akan berada di koalisi ini dan bukan sekadar mendukung koalisi ini," tutur Karim dikutip dari tayangan kanal YouTube KOMPASTV pada Senin (18/9/2023).
Karim lantas membandingkan sikap Demokrat pada 2014 silam, yang mana saat itu SBY hanya memberikan dukungan kepada Prabowo tanpa masuk ke koalisi.
"Partai ini punya pengalaman saling mendukung. Selain masuk ke dalam koalisi, bisa juga hanya mendukung seperti dalam Pemilu 2014, dia mendukung koalisi Prabowo tapi tidak menjadi anggota koalisi," ujar Karim.
"Untuk Pemilu 2024 ini Demokrat akan tegas, kali ini masuk menjadi anggota koalisi," sambungnya.
Atas sikap yang diambil oleh Demokrat, Karim turut mempertanyakan apakah kali ini SBY tetap memasang target agar AHY dijadikan bakal calon wakil presiden.
Lebih lanjut, Karim juga mewanti-wanti agar SBY tak memasang target menjadikan putranya sebagai bacawapres saat bergabung ke koalisi Prabowo.
"Kalau sekadar ingin menjadi anggota koalisi menurut saya ke kubu manapun tidak akan susah. Yang agak susah ketika dia memasang target menawarkan ketua umumnya menjadi calon wakil presiden. Ini akan agak susah," terangnya.