Direktur PT Bank Central Asia Tbk atau BCA Santoso mengungkap banyak aduan pembobolan ATM. Namun setelah diselidiki, ternyata pelakunya adalah pasangan dari korban sendiri.
Untuk itu dia mengingatkan nasabah berhati-hati membagi PIN ATM ke pasangan. Sebab, PIN ATM merupakan sesuatu yang rahasia dan sangat tidak disarankan dibagi ke orang lain.
Santoso bilang, setiap harinya transaksi di BCA digital mencapai 100 juta kali. Dari total itu, dia mengatakan pembobolan kartu ATM akibat berbagi PIN ke pasangan bisa mencapai ribuan kasus. Banyak kasus di mana tabungan nasabah terkuras akibat orang terdekat.
"Enggak boleh juga (pasangan dibagi password ATM). Justru yang terbiasa ngigo itu hati-hati, user ID-nya apa. Even ngigo hati-hati jangan sampai kunci rahasia di-sharing,” ujar Santoso dalam konferensi pers BCA Expo di ICE BSD, Jumat (8/9).
Dalam mobile banking, user ID dan password merupakan personal. Saat dicek penyebab tabungan nasabah terkuras transaksi bisa disebabkan oleh pasangannya.
"Banyak sekali, ada kasus-kasus di ATM tiba-tiba dia merasa kok banyak uang saya berkurang. Kita cek transaksi di satu ATM dan kebetulan ada kamera, setelah dilihat (karena) pasangannya," katanya.
Pembobolan kartu ATM juga bisa disebabkan oleh social engineering. BCA selalu mengingatkan nasabah pentingnya keamanan dalam transaksi. Dari komplain para nasabah, para penipu melakukan berbagai pendekatan.
Salah satunya dengan menakut-nakuti anggota keluarga korban masuk rumah sakit atau kecelakaan. Modus kasus tersebut dengan kasus mencoba takut konsumen, sehingga dia transfer karena panik.
"Approach kedua dibikin terlalu senang itu biasanya dapat hadiah loh, dapat tv, dapat bmw baru misalkan. 'Tolong dibayar ya pajaknya', ini adalah cara-caranya modus-modus yang mendorong orang untuk melakukan transfer tanpa melakukan confirm," pungkasnya.