Yenny Wahid terlibat 'perang' di Twitter dengan Wakil Sekertaris Jenderal (Wasekjen) Partai Demokrat Jansen Sitindaon.
Dia membalas komentar Jansen Sitindaon yang menyatakan menolah sosok putri Presiden ke-4 KH Abdulrahman Wahid itu menjadi bakal calon wakil presiden (cawapres) Anies Baswedan.
"Mbak Yenny buat saya bagus. Bahkan lengkap sekali dengan segala atribusi yang melekat dalam diri beliau. Namun untuk posisi wapres di koalisi perubahan buat saya beliau tidak pas, tidak cocok. Mungkin cocoknya di koalisi yang lain," tulisnya di akun Twitter miliknya @jansen_jsp beberapa waktu lalu.
Jansen melihat figur Yenny Wahid merupakan bagian dari rezim saat ini. Sebab itu, menurutnya alangkah baiknya bila cawapres juga merepresentasikan perubahan.
"Jadi bagi para peminat, jika diri anda selama ini tidak merepresentasikan perubahan apalagi jadi bagian dan ikut menikmati rezim ini- saya pribadi berharap anda cari koalisi lain saja jika mau jadi cawapres," tulis Jansen lagi.
Dia mengungkapkan secara personal akan menentang pemilihan Yenny Wahid sebagai cawapres Anies Baswedan. Sikap itu akan ditunjukkannya pada rapat-rapat di Partai Demokrat.
Ternyata, Yenny Wahid membahas cuitan Jansen tidak lama setelah itu. Dirinya menyebut tidak pernah menyodorkan diri menjadi cawapres Anies Baswedan.
Yenny bahkan mendukung Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai pendamping Anies Baswedan di Pilpres 2024.
"Saya nggak pernah nyodorin diri jadi cawapres mas Anies lho. Saya cuma merespon lamaran yang datang," ungkap Yenny Wahid melalui akun Twitter pribadinya @yennywahid.
"Justru saya mendukung Mas AHY jadi cawapres Mas Anies. Kalau situ belum apa-apa udah menolak saya, pas bossmu butuh dukungan, saya emoh lho," imbuhnya.