Wajar jika belakangan media sosial diramaikan dengan seruan dari kelompok yang mengatasnamakan Mahasiswa Indonesia, yang menantang aktivis 98, Adian Napitupulu dan Budiman Sudjatmiko untuk melakukan debat secara terbuka terkait siapa dalang penculikan aktivis 98.
Bagi Direktur Eksekutif Amnesty Internasional Usman Hamid, seruan terkait perdebatan tersebut tentu boleh saja dilakukan.
“Perdebatan semacam itu boleh saja dilakukan untuk menjadi forum pencerahan publik,” kata Usman Hamid kepada wartawan, Selasa (22/8).
Kendati begitu, Usman tetap yakin bahwa perdebatan bukan merupakan jalan keluar dari kasus dugaan pelanggaran HAM yang sudah terjadi 35 tahun lalu itu.
“Tetapi yang lebih penting dari itu bukan diperdebatkan tetapi diselesaikan. Kira-kira begitu,” katanya.
Ditengarai undangan debat terbuka ini terjadi karena Budiman belum lama ini memutuskan untuk mendukung Prabowo Subianto maju dalam Pilpres 2024. Budiman bahkan langsung mendeklarasikan Relawan Prabu (Prabowo-Budiman Bersatu).
Usman Hamid tak kaget dengan adanya dukungan dari Budiman ke Prabowo. Sepengetahuan dia, Budiman memang sudah sejak lama kagum akan sosok Prabowo Subianto.
“Tidak mengagetkan karena sudah sejak 2009 begitu, hanya belum ganti baju Gerindra saja. Budiman memang sudah suka dengan Prabowo,” tandasnya.