Viral video berdurasi dua menit mempertontonkan aksi pemukulan kepada salah satu perawat di Puskesmas Kecamatan Bua, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Dalam video itu, sejumlah orang terlihat berkerumun dan memukul salah satu perawat.
Perawat tersebut pun tak berdaya mendapat bogem mentah dari keluarga pasien.
Dari informasi yang beredar, kerabat pasien ngamuk lantaran tak bisa menjenguk kondisi keluarganya yang menjadi korban kecelakaan lalu lintas.
Kepala Puskesmas Bua, Bambang Irawan pun membenarkan aksi tersebut.
Kepada wartawan, Bambang menerangkan, kericuhan dipicu akibat keluarga korban yang tak diberikan izin untuk masuk.
Namun, pelarangan tersebut, sambung Bambang, karena sedang dilakukan penanganan cepat kepada korban yang mengalami luka cukup serius akibat kecelakaan lalu lintas yang ia alami.
"Kami menyesalkan sikap arogan salah seorang keluarga korban, yang langsung memukul petugas medis di Puskesmas," jelasnya, Minggu (27/8/2023).
"Padahal kami tidak bermaksud untuk melarang keluarga pasien menjenguk korban. Namun saat itu petugas medis tengah memberikan tindakan cepat karena kondisi korban memang sekarat," sambungnya.
"Sehingga sebagian keluarga yang berada di dalam ruangan kami minta untuk keluar," lanjutnya.
Kata Bambang, pasien atas nama Januari mulai masuk pada, Sabtu (26/8/2023) pukul 16.15 Wita sore karena menjadi korban kecelakaan lalu lintas.
"Kami sempat memberikan pertolongan pertama. Namun karena lukanya cukup serius, korban dilarikan ke rumah sakit di Palopo," ujarnya. Ketua PPNI Luwu kawal kasus pemukulan
Sementara itu, Ketua Persatuan Perawat Nasional Indonesia Sahrun mengaku, akan mengawal kasus pemukulan tersebut.
Menurutnya, insiden yang menimpa salah satu perawat di Puskesmas Bua tak bisa dibiarkan begitu saja.
Sehingga, sambung Sahrun, jika dibutuhkan, pihaknya akan mengambil langkah hukum untuk penanganan kasus tersebut.
"Inshallah kami akan kawal kasus ini. Karena kasihan teman kami yang sedang menjalankan tugasnya malah diperlakukan seperti itu," terangnya.
Sahrun menambahkan, perawat yang menjadi korban pemukulan sudah melakukan visum dan melaporkan kejadian itu di Polres Luwu.
"Iye, sudah visum dan lapor di Polres terkait kasus ini," tutupnya. (*)