PDI Perjuangan sudah membuat simulasi sejumlah nama untuk dipasangkan dengan calon presiden Ganjar Pranowo pada Pilpres 2024. Dalam simulasi itu dibuat di luar dari perandaian Ganjar bergabung dengan Anies Baswedan.
Ada tujuh simulasi yang dilakukan PDIP untuk memasangkan Ganjar dengan sejumlah nama. Ketua DPP PDIP Said Abdullah mengatakan terkait duet Ganjar-Anies sejauh ini masih sebatas pengandaian, tetapi yang menjadi patokan ialah terkait nama-nama cawapres yang disebutkan Ketua DPP PDIP Puan Maharani.
"Karena saya tetap berpatokan sebagai kader apa yang disampaikan oleh Mba Puan, apakah itu Ganjar-Erick, apakah itu Ganjar-Mahfud, apa Ganjar-Gus Imin, apa Ganjar-Sandiaga Uno, apa Ganja-RK (Ridwan Kamil), apa Ganjar-Andika," tutut Said di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (24/8/2023).
Terakhir yang juga menjadi pertimbangan PDIP ialah apabila Ganjar dipasangkan dengan putra sulung Presiden Joko Widodo atau Jokowi, yakni Gibran Rakabuming Raka.
"Bahkan terakhir, Mbak Puan menyampaikan Ganjar-Gibran," kata Said.
Said mengatakan ketujuh simulasi pasangan Ganjar itu yang kini juga sudah ada di kantong Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.
"Itu lah yang ada, dan itu lah yang sampai saat ini ada di kantong ibu ketua umum, beserta capres kita, beserta kawan-kawan partai politik seiring bersama kami," ujar Said.
Berandai-andai Ganjar-Anies
Sebelumnya diberitakan, PDI Perjuangan tidak merasa jemawa atas keunggulan Ganjar Pranowo atas Anies Baswedan dalam survei Litbang Kompas pada simulasi dua calon presiden atau head to head.
Diketahui elektabilitas Ganjar per Agustus 2023 mencapai 60,1 persen dan Anies 39,9 persen. Sementara itu dalam head to head dengan Prabowo, elektabilitas Ganjar kalah tipis. Di mana Ganjar 47,1 persen dan Prabowo 52,9 persen. Prabowo tercatat juga unggul dalam head to head dengan Anies, yakni masing-masing 65,2 persen dan 34,8 persen.
"Walaupun unggul dengan Mas Anies, kami tidak merasa jemawa. Apalagi jika Ganjar harus head to head dengan Pak Prabowo masih kalah tipis. Tentu ini akan menjadi bahan evaluasi untuk memperbaiki strategi pemenangan buat Ganjar Pranowo," kata Ketua DPP PDIP Said Abdullah kepada wartawan, Senin (21/8/2023).
Said menekankan, Anies bukan merupakan kompetitor yang patut diremehkan.
Sebab, baik Ganjar dan Anies, Said menilai keduanya merupakan figur yang cerdas. Apalagi diketahui keduanya berasal dari satu almamater yang sama di Universitas Gadjah Mada (UGM).
Said pun kemudian berandai-andai Ganjar dan Anies bisa menjadi satu kekuatan.
"Apalagi jika keduanya bisa bergabung menjadi satu kekuatan, tentu akan makin bagus buat masa depan kepemimpinan nasional kita ke depan, sama-sama masih muda, cerdas, dan energik," kata Said.
Sementara itu, terkait perolehan elektabilitas Ganjar, Said mengatakan pihaknya bersyukur lantaran mengalami kenaikan. Ia memandang kenaikan elektabilitas itu tidak terlepas dari upaya PDIP, relawam dam Ganjar sendiri dalam menggalang dukungan rakyat.